Mencari Ridho Dan Hidayah Allah SWT dengan penuh semangat Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sabtu, 07 Juni 2014

Sendawa (aerophagia)

     Sendawa sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi kalau kita sering bersendawa apalagi di tempat umum maka akan membuat kita merasa malu dan tidak nyaman. Dalam dunia medis, bersendawa dikenal dengan istilah aerophagia.

Sendawa (burping/belching/aerophagia) adalah keluarnya gas dari saluran cerna (kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan kadang-kadang bau. Bersendawa adalah proses mengeluarkan gas dari dalam perut melalui mulut. Normalnya sendawa terjadi ketika udara yang masuk kedalam perut telah meningkat. 

Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara / gas pada katub kerongkongan saat keluarnya gas. Hal ini merupakan hal yang sangat umum bisa terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan udara yang terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidak nyamanan di saluran cerna. 

Tapi sendawa juga bisa disebabkan oleh perasaan tidak nyaman karena perut yang kembung. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu cepat, perasaan cemas dan mengkonsumsi minuman bersoda merupakan penyebab yang paling umum untuk perut kembung. 

Bayi juga suka bersendawa setelah diberi minum susu. Namun, yang patut diingat adalah kelebihan udara bukanlah satu-satunya alasan bagi seseorang untuk bersendawa. Bagi beberapa orang bersendawa adalah respons yang alami untuk berbagai perasaan tidak nyaman di bagian perut.
Pada saat bersendawa, pangkal tenggorokan, esophageal sphincter atas, esophageal sphincter bawah dan diafragma semuaya bekerja sesuai dengan porsinya untuk mengatur naik dan turunnya aliran udara dari perut ke kerongkongan di dada. 

Bersendawa bukanlah aktivitas yang sesederhana orang pikirkan. Pada saat bersendawa dibutuhkan koordinasi yang tepat pada beberapa aktivitas tubuh untuk mengeluarkannya. 
Laring harus selalu tertutup supaya cairan ataupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paruparu. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan.Katup kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas. Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke kerongkongan (di rongga dada).  

Bersendawa atau dalam istilah medis disebut aerophagia merupakan hal normal yang dilakukan oleh setiap orang  dengan mengeluarkan udara atau gas yang menumpuk di dalam perut sehingga dapat bermanfaat pada kesehatan tubuh dan dapat mengurangi rasa tidak nyaman dalam perut. 

Proses Terjadinya Sendawa 

Sendawa membutuhkan koordinasi dari beberapa aktifitas berikut ini:  Turunnya otot diafragma, sehingga meningkatkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan di dada.
Perubahan tekanan ini membuat udara mengalir dari abdomen di perut ke kerongkongan di dada.
Terbukanya katup esofagus bagian bawah, sehingga udara dapat lewat dari perut menuju ke kerongkongan.
Menutupnya laring, sehingga cairan atau makanan yang mungkin kembali bersama dengan udara dari perut tidak akan masuk ke paru-paru.
Menutupnya laring juga akan melemaskan katup esofagus bagian atas sehingga udara bisa lewat lebih mudah dari kerongkongan ke dalam tenggorokan. 

Penyebab Terjadinya Sendawa 

1.Makanan dan Minuman
Seperti dijelaskan sebelumnya, sendawa dapat terjadi karena kita turut menelan udara ketika sedang makan atau minum, terutama ketika menelan makanan atau minuman dengan terlalu cepat. Karena semakin cepat seseorang makan atau minum, maka semakin banyak udara yang ditelannya. Penyebab lain yang dapat menyebabkan masuknya udara adalah mengunyah permen karet, menggunakan sedotan untuk minum dan memakai gigi palsu yang longgar.
Selain karena tertelannya udara bersamaan dengan makanan dan minuman, bersendawa juga bisa disebabkan oleh minum minuman berkarbonasi seperti bir, minuman ringan dan minuman energi. Karena dalam minuman tersebut, terdapat gas karbon dioksida yang dilarutkan. Makanan tertentu, terutama yang tinggi akan lemak atau karbohidrat, juga bisa menyebabkan gas pada saluran pencernaan dalam jumlah yang berlebihan.
2.Kegelisahan
Tubuh bereaksi terhadap keadaan stres dengan mencerna makanan dengan lebih lambat. Hal ini tentu dapat meningkatkan gas dalam saluran cerna dan menyebabkan sendawa. Selain itu, kecemasan juga dapat menyebabkan kita sering menelan ludah bersamaan dengan udara.
3.Kebiasaan
Udara yang berlebihan di dalam perut bukan satu-satunya penyebab sendawa. Bagi sebagian orang, bersendawa menjadi suatu kebiasaan dan tidak selalu merefleksikan jumlah udara yang berada dalam perut mereka, terutama jika mereka telah menderita masalah pencernaan di masa lalunya.
Udara berlebihan di perut seringkali dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut. Dan bersendawa seringkali menghilangkan masalah ketidaknyamanan ini karena udara berlebih berhasil dikeluarkan. Akibatnya, sebagian orang akan bersendawa setiap kali mereka mengalami ketidaknyamanan pada perut dan tidak hanya untuk ketidaknyamanan perut karena jumlah gas perut yang meningkat. Jika masalah yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bukanlan udara yang berlebih, maka bersendawa tidak akan menghilangkan ketidaknyamanan tersebut. Sehingga orang tersebut akan memiliki kebiasaan untuk bersendawa secara berulang-ulang.
4.Obat-Obatan dan Penyakit
Obat diabetes seperti Metformin dan Byetta juga diketahui dapat menyebabkan sendawa, terutama jika diberikan pada dosis yang tinggi. Sendawa karena sebab ini sering berlangsung dalam beberapa minggu. Intoleransi laktosa juga dapat meningkatkan gas di dalam perut ketika anda meminum susu. Hal ini adalah salah satu penyebab bersendawa berlebihan. Penyebab bersendawa karena penyakit lainnya yang kurang umum antara lain: alergi makanan, masalah kandung empedu, penyakit refluks asam, hernia hiatus, infeksi H. pylori dan gastritis. 

     Secara definisi sederhana, sendawa adalah suatu proses lewatnya gas melalui saluran pencernaan bagian atas yaitu mulut dan biasanya disertai dengan suara. 14% dari total populasi, orang mengalami sendawa yang sering disertai dengan perut kembung.

     Secara konstan di dalam usus kita, terutama di dalam usus besar kuman pembusuk makanan akan memproduksi gas. Gas ini dapat menuju ke saluran atas dan menyebabkan proses sendawa, namun bila melewati saluran pencernaan bagian bawah akan keluar sebagai kentut.

Selain gas dari produksi oleh kuman pembusuk di dalam usus besar, beberapa makanan juga cenderung akan menyebabkan proses produksi gas meningkat diantaranya adalah:
- Kol
- Soda
- Alkohol
- Durian
Namun, keadaan ini juga dapat ditemukan pada orang-orang yang mengalami kekurangan enzim pemecah gula susu, sehingga pada saat ia minum usus, gula susu ini akan dipecah oleh kuman usus besar menjadi gas, dan ia akan cenderung banyak bersendawa dan kentut. 

Minuman untuk Menghentikan Sendawa 

1. Air Putih
Cara mengatasi sendawa agar cepat berhenti yaitu cukup mudah. Cobalah untuk meminum air putih atau air es. Dengan air putih ini diketahui dapat menghentikan sendawa yang berlebihan.

2. Minum Teh
Sendawa juga dapat dihilangkan dengan minum air teh. Pilihan teh seperti teh hitam hangat, teh chamomile, dan teh mint merupakan pilihan yang baik , yang tentunya manfaatnya dapat menghentikan sendawa.

3. Seledri
Seledri memang bukan merupakan sebuah minuman. Tapi kandungan di dalam seledri inilah yang paling ampuh untuk menghentikan sendawa. Carnya pun cukup mudah hanya dengan mengunyah seledri segar dapat menghilangkan sendawa berlebihan tersebut dengan cepat.

4. Minum Jahe Hangat
Dengan menyeduh secangkir jahe hangat, bukan hanya bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Tetapi dapat juga untuk mengheilangkan sendawa secara berlebihan.
Nah, itulah beberapa minuman yang dapat kamu konsumsi. Jika kamu sedang mengalami sendawa yang berlebihan, pilihan di atas sangat bermanfaat untuk menghentikan sendawa.

     Semua gejala sendawa dapat anda rasakan jika pola makan salah, banyak masuk angin, merokok atau mengunyah permen karet ternyata dapat menjadikan anda bersendawa. Di bawah ini ada cara mengatasi sendawa: 

1.    Makan dengan perlahan
Biasanya sendawa terjadi saat setelah makan. Biasakan mengunyah makanan sampai halus. Komsumsi makanan yang tidak banyak mengandung gas. Cara ini dapat mencegah banyaknya udara dalam pencernaan. Posisi makan duduk dengan tegak dan setelah makan tidak tiduran.
2.    Jahe
Anda dapat menikmati jahe setelah makan. Tidak harus mengkomsumsi jahe yang asli. Dapat seperti permen jahe. Cara ini dapat mengatasi adanya gas di lambung dan rasa sakit atau perut yang kembung.
3.    Olahraga
Dengan rajin melakukan olahraga, dapat meredakan kebiasaan sendawa. Anda dapat melakukannya dengan gerakan sederhana yakni berbaring di matras dan tarik lutut ke dada. Cara ini dapat memeperlancar kinerja dalam tubuh dan pencernaan.
4.    Pergantian suhu
Jauhi tubuh dari pergantian suhu atau tempat dengan angina yang kuat. Seperti dekat AC, kipas angin, atau di area yang terbuka yakni atas gedung, dan lainnya. Lebih baik di tempat yang lebih hangat dan berada dalam area yang stabil suhunya. 

Hukum Sendawa Ketika Shalat (Untuk Umat Muslim)

Dalam kasus sendawa ketika shalat, ulama hanafiyah membedakan antara sendawa yang bisa ditahan dan sendawa yang tidak bisa ditahan, dan antara sendawa yang keluar suara dan sendawa tanpa keluar suara.
Jika sendawa itu bersuara, dan bisa ditahan, namun dikeluarkan oleh orang yang shalat, maka menurut Abu Hanifah dan Muhammad bin Hasan as-Syaibani (murid senior Abu Hanifah). 

Dalam Durar al-Hukkam Syarh Gharar al-Ahkam dinyatakan,
وَأَمَّا الْجُشَاءُ فَإِنَّهُ حَصَلَ بِهِ حُرُوفٌ وَلَمْ يَكُنْ مَدْفُوعًا إلَيْهِ يَقْطَعُ عِنْدَهُمَا ، وَإِنْ كَانَ مَدْفُوعًا إلَيْهِ لَا يَقْطَعُ، كَذَا فِي الْكَافِي
Untuk sendawa, biasanya keluar suara (huruf), dan bisa ditahan maka membatalkan shalat menurut kedua imam Abu Hanifah dan Muhammad bin Hasan. Namun jika tidak bisa ditahan, tidak membatalkan shalat. Demikian kesimpulan dalam kitab al-Kafi. (Durar al-Hukkam, 1/448).
Sementara dalam madzhab Malikiyah, mereka menyamakan hukum sendawa dengan berdehem. Al-Ujhuri mengatakan,
وَيَنْبَغِي أَنَّ الْجُشَاءَ وَالتَّنَخُّمَ كَالتَّنَحْنُحِ فِي أَحْكَامِهِ
”Yang jelas, sendawa dan keluar dahak, hukumnya sama dengan berdehem.” (al-Fawakih ad-Dawani, 3/15).
Kemudian mereka menjelaskan, jika sendawa itu tidak bisa ditahan, tidak membatalkan shalat dan tidak perlu sujud sahwi. Namun jika bisa ditahan, ada dua pendapat. Dan pendapat yang paling kuat dalam madzhab Maliki, bahwa sendawa bisa membatalkan shalat jika sendawa itu dilakukan karena sengaja dan main-main. (al-Fawakih ad-Dawani ‘ala risalah al-Qoiruwani, 3/15). 

     Jadi, pada umumnya sendawa itu normal, tidak ada penyakit dasar yang perlu dikhawatirkan. Stres, perasaan cemas, bahkan kebiasaan dapat menyebabkan sendawa ini. Kalau waktu anda tidur keluhan sendawa itu hilang, maka faktor stres, psikis, kebiasaan kemungkinan besar adalah penyebabnya. 

     Anda perlu khawatir,  bila disamping sendawa yang terus menerus itu ada gejala lain seperti nyeri perut, dada, dada terasa panas, mual, muntah. tidak ada nafsu makan, penurunan berat badan, rasa penuh di perut, barangkali kemungkinan adanya penyebab yang serius perlu dipikirkan. Kalau tidak ada gejala-gejala itu, Anda tidak perlu khawatir. Walaupun begitu, sebaiknya anda juga konsultasi ke ahli penyakit dalam atau konsultan Gastro-hepatolgy setempat. Semoga ada manfaatnya. Wallahu a’lam.








2 komentar: