Hari
Kesehatan Gigi dan Mulut nasional diperingati pada setiap tanggal 12 September,
dan Hari kesehatan gigi dan mulut se dunia (world oral health day) diperingati
juga setiap tahun pada tanggal 12 September. Pemilihan tanggal 12 september
menjadi hari kesehatan gigi dan mulut se dunia berdasarkan pertimbangan pada
tanggal 12 september 1978 berlangsung Konferensi Internasional WHO mengenai
pelayanan kesehatan primer yang menghasilkan dokumen bersejarah piagam Alma
Alta. Selain itu tanggal tersebut juga untuk menghormati pendiri FDI World
Dental Federation, Dr Charles Gordon, yang lahir pada 12 september 1854.
Berdasarkan pertimbangan tersebut kemudian FDI World Dental Federation yang
menghimpun organisasi profesi dokter gigi se dunia dalam sidang umum pada 26
oktober 2007 di Dubai menetapkan 12 september sebagai hari kesehatan gigi dan
mulut se dunia. Setelah itu sejak tahun 2008 setiap tahun pada tanggal 12
september berlangsung peringatan hari kesehatan gigi dan mulut se dunia. Kementerian
Kesehatan membuat edaran dan menyampaikan tema “GIGI DAN MULUT UNTUK KUALITAS
HIDUP YANG LEBIH BAIK”, hari kesehatan ini (pada tanggal 12 September 2012)
juga sebagai momentum dan media bagi tenaga kesehatan gigi di Indonesia untuk
melayani dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk fokus menghadapi tantangan
kesehatan gigi masyarakat yang berdampak global. Tema tersebut memberikan
pesan, bahwa kesehatan gigi dan mulut harus di jaga sedini mungkin dari anak –
anak sampai dengan lanjut usia sehingga dapat menjalani hidup secara produktif
dan tetap menjadi sumber daya keluarga dan masyarakat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007)
yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia rata – rata memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya.
Dilaporkan juga, dari gigi yang rusak tersebut hanya 0.7% yang telah ditambal.
Beberapa temuan ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan
kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes,
stroke, gangguan kehamilan dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah. Sebanyak 70 persen lebih
masyarakat Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut. Sayangnya, penyakit gigi
dan mulut belum menjadi prioritas masalah di Indonesia. Ketua Persatuan Dokter
Gigi Indonesia Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rina Soesetyowati, Minggu
(17/2/2013) mengatakan, angka itu diperoleh berdasarkan penelitian riset
kesehatan dasar dan kenyataan di lapangan. "Uniknya, penyakit ini bukan
hanya membicarakan angka kesakitan semata, namun juga berbicara estetika
penampilan wajah," katanya. Dan kebanyakan orang sangat malas untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
harusnya dilakukan sejak kecil, karena perawatannya masih sangat mudah dan
masih dapat tumbuh kembali jika ada yang rusak. Berbeda jika sudah tumbuh
dewasa, gigi sudah tidak bisa tumbuh lagi, maka jika ada yang rusak atau bolong
karena kurang perawatan, inilah yang menyebabkan mulut menjadi bau tidak sedap.
Jika sudah seperti ini, jalan terakhir yang harus di lakukan adalah melakukan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin agar tidak semakin parah. dr.
HR. Dedi Kuswendar, M.Kes sebagai Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
Kementerian Kesehatan R.I. mengatakan bahwa bagaimana kesehatan gigi dan mulut
yang baik, hal itu merupakan bagian dari kesehatan secara menyeluruh, dapat
menambah usia dan memperpanjang kehidupan, sehingga memungkinkan mereka tidak
hanya hidup lebih lama, tetapi juga dapat memperluas keterlibatannya secara
aktif dalam semua kegiatan di masyarakat. Dan untuk dapat terwujudnya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut demi meningkatkan kualitas hidup, maka semua pihak
dalam hal ini pemerintah, organisasi profesi, pihak swasta dan masyarakat harus
dapat menjalankan perannya masing-masing dengan baik khususnya dalam bidang
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Lima langkah berikut dapat memastikan kebersihan gigi dan
mulut Kita:
1. Menyikat gigi
Kunci
utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut
adalah cara menyikat gigi yang benar:
- Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
- Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
- Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
- Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
- Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
- Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
- Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
- Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus enamel gigi.
2. Berkumur dengan antiseptik
Kita
dapat menyempurnakan sikat gigi dengan berkumur menggunakan larutan antiseptik
untuk membunuh bakteri penyebab plak di tempat-tempat yang tidak terjangkau
gigi.
3. Membersihkan sela gigi
Kita
juga perlu memastikan kebersihkan sela-sela antar gigi dengan pembersihan
interdental. Tergantung pada ukuran ruang antar gigi, perawatan berikut dapat
dilakukan:
- Benang gigi (floss). Benang gigi adalah cara terbaik untuk membersihkan ruang antar gigi. Benang gigi berlapis lilin (wax floss) adalah alat yang nyaman karena meluncur lebih baik dan kurang berjumbai. Ambillah seutas benang gigi (sekitar 40 cm), tahan erat di antara jari-jari kedua tangan dan bersihkan ruang antar gigi dengan gerakan atas dan ke bawah. Penggunaan benang gigi mungkin membutuhkan beberapa kali latihan.
- Tusuk gigi. Tusuk gigi yang baik terbuat dari kayu dan memiliki bentuk runcing yang cocok di ruang antara gigi. Letakkan tusuk gigi sebisa mungkin tegak lurus gigi di sela antar gigi di mana terdapat kotoran terselip. Buang kotoran dengan tusuk gigi.
- Sikat antar gigi. Sikat antar gigi adalah sikat berkepala lebih kecil yang ideal untuk ruang antar gigi yang besar dan sela-sela antara gigi dan kawat gigi yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Penggunaan sikat antar gigi tidak menggantikan kebutuhan menyikat gigi Anda, tetapi sebagai tambahan rutinitas kebersihan gigi Anda.
4. Mengunyah permen karet.
Penggunakan permen karet bebas gula dapat bermanfaat untuk
kesehatan gigi kita. Mengunyah permen karet dapat membersihkan gigi karena
biasanya permen tersebut mengandung pemanis xylitol yang bermanfaat
menghambat perkembangan bakteri streptococcus sehingga mengurangi gigi
berlubang dan plak. Selain itu, kegiatan mengunyah juga merangsang produksi air
liur yang merupakan perlindungan alami terhadap kerusakan gigi.
5. Menyikat lidah
Membersihkan
lidah dengan sikat atau penggaruk lidah menghilangkan penumpukan bakteri,
sisa-sisa makanan, jamur, dan sel-sel mati dari permukaan lidah. Bakteri dan
jamur yang tumbuh di lidah berhubungan dengan masalah mulut yang umum terjadi.
Selain itu, bakteri pembusuk menghasilkan senyawa belerang di bagian belakang
lidah yang menyebabkan bau mulut.
Gigi
kita semua pada awalnya putih agak kekuningan. Dengan berlalunya waktu, gigi
kita menjadi tidak lagi seputih waktu masih kecil. Pengeruhan warna gigi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk merokok,
penuaan, noda makanan dan minuman dan efek samping obat-obatan.
- Merokok dalam jangka panjang menyebabkan gigi berwarna kecoklatan karena residu tar yang menempel di gigi.
- Penuaan berperan membuat gigi terlihat kuning karena enamel, yang merupakan lapisan luar keras gigi Anda, semakin menipis oleh pemakaian sehingga lapisan dasar gigi yang berwarna kuning semakin tembus pandang.
- Makanan dan minuman apa pun seperti saos, teh, kopi, coke, dll yang dapat menodai taplak meja, pakaian, atau karpet Anda juga dapat menodai gigi Anda.
- Jenis-jenis antibiotik tertentu dapat membuat gigi berwarna gelap.
Untungnya,
kini kita dapat memutihkan kembali gigi kita melalui layanan dan produk yang
banyak tersedia dan semakin murah biayanya. Memiliki gigi putih sungguh menawan
dan ini ada solusi secara alamiah, sebagai berikut:
- Sebagai alternatif alami untuk membersihkan dan memutihkan gigi, siwak berada di tempat teratas. Kayu siwak (Salvadora persica) telah digunakan selama berabad-abad sebagai sikat gigi karena mengandung fluoride dan antibakteri alami. Siwak bahkan terbukti dalam beberapa penelitian lebih efektif mencegah plak dan radang gusi dibandingkan pasta gigi. Sebuah penelitian terbatas pada 24 orang berusia rata-rata 23 tahun menunjukkan bahwa penggunaan siwak 4 kali sehari selama satu bulan dapat memutihkan gigi secara signifikan.
- Buah-buahan “renyah” seperti apel, jambu biji, salak dan pir memiliki abrasivitas yang dapat membantu untuk mengangkat noda dan membersihkan gigi. Mereka seperti sikat gigi alami yang membersihkan permukaan gigi tanpa merusak enamel/email.
- Makanan tertentu seperti wortel, seledri dan apel meningkatkan produksi air liur di mulut kita saat mengunyahnya. Air liur adalah penghilang noda alami tubuh. Namun, air liur bekerja dua arah. Selain membersihkan sisa makanan dan sampah, air liur juga membawa bakteri ke seluruh mulut, yang berarti menyikat gigi dua kali sehari dan membatasi konsumsi gula adalah sama pentingnya.
- Makanan lain bisa digunakan untuk bekerja secara langsung pada noda gigi. Stroberi mengandung asam malat, yang juga terdapat dalam pasta gigi berpemutih. Kita dapat membelah stroberi dan menggosokkan mereka pada gigi-gigi Anda untuk membersihkan noda. Alternatif lain untuk memutihkan gigi, Kita dapat berkumur dengan air jeruk nipis dua kali seminggu atau menggosok gigi dengan kain lap yang dibasahi minyak zaitun selama beberapa menit.
- Terakhir, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa memakan sedikit keju, susu atau yoghurt setelah makan dapat membantu mencegah kerusakan gigi dan mempromosikan remineralisasi email karena mengandung banyak kalsium dan fosfor.
Ingatlah bahwa gigi secara alami memiliki warna kekuningan karena
mengandung kalsium, mineral yang penting untuk email gigi yang kuat. Menyikat
terlalu keras dan mengonsumsi makanan asam terlalu banyak akan merusak
permukaannya.
Jika
kita tidak mau gigi kita rusak parah, ayo sebaiknya menjaga kesehatan mulut dan gigi dari sekarang.
Ya, walaupun sudah sedikit terlambat, namun jika ada niat dan kemauan,
setidaknya bisa mengurangi kerusakan gigi kita. Semangat
Bismillaahirrahmaanirrahiim….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar