Air liur,
air ludah, atau saliva
adalah cairan bening yang dihasilkan dalam mulut manusia. Saliva adalah suatu cairan oral yang
kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar
ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga
kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi
untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut
“salivia” (ludah atau air liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal
kehidupan fetus (4 – 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang akan
berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai
lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut.
Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit
sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2
ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air
ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang tinggi. Dan
meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan pembentukan karang gigi.
Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur,
jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi
biologis, penyakit tertentu dan obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak
1000-1500 cc air ludah dalam 24 jam, yang umumnya terdiri dari 99,5% air dan
0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , zat organik dan zat anorganik.
Unsur-unsur organik yang menyusun saliva antara lain : protein, lipida,
glukosa, asam amino, amoniak, vitamin, asam lemak. Unsur-unsur anorganik yang
menyusun saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Magnesium, Bikarbonat, Khloride,
Rodanida dan Thiocynate (CNS) , Fosfat, Potassium. Yang memiliki konsentrasi
paling tinggi dalam saliva adalah kalsium dan Natrium. Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Melicinkan
dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan
2. Membasahi
dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah
ditelan dan dirasakan
3. Membersihkan
rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman
4. Mempunyai
aktivitas antibacterial dan sistem buffer
5. Membantu
proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan
lipase ludah
6. Berpartisipasi
dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan
darah dan epidermal growth factor pada saliva
7. Jumlah
sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam
tubuh.
8. Membantu
dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)
Kurang lebih 80% bau mulut timbul dari dalam rongga mulut.
Air ludah atau saliva memegang peranan dalam masalah bau mulut, gigi berlubang
dan penyakit rongga mulut/penyakit tubuh secara keseluruhan karena air ludah
melindungi gigi dan selaput lunak di rongga mulut dengan sistem buffer sehingga
makanan yang terlalu asam misalnya bisa dinetralkan kembali keasamannya dan
juga segala macam bakteri baik yang aerob (hidup dengan adanya udara) maupun
bakteri anaerob (hidup tanpa udara) dijaga keseimbangannya. Di dalam air ludah
juga terdapat antigen dan antibodi yang berfungsi melawan kuman dan virus yang
masuk ke dalam tubuh sehingga kita sehingga tubuh tidak akan mudah terserang
penyakit. Sekiranya dalam keadaan normal tersebut seseorang memakai obat kumur
ataupun antiseptik yang berlebihan, maka justru keseimbangan bakteri akan
terganggu, bakteri-bakteri yang penting bisa menjadi mati, justru
bakteri-bakteri yang merusak malah menjadi berlipat ganda sehingga timbul lah
masalah dalam rongga mulut. Adanya bakteri akan dapat membuat sisa makanan di
gigi/selaput rongga mulut terfermentasi (seperti halnya ragi), sehingga timbul
racun bersifat asam yang akan membuat email menjadi rapuh (mengalami
demineralisasi/mineral gigi rontok )mula-mula secara mikro dan dengan
berjalannya waktu gigi akan berlubang secara kasat mata. Masalah lain, bakteri
terutama bakteri anaerob (hidup tanpa udara) akan mengeluarkan gas yang mudah
menguap antara lain seperti gas H2S (Hidrogen Sulfid), Metil
Merkaptan dll. Gas ini menimbulkan bau mulut.
Pada orang-orang yang mengalami diabetes/kencing manis,
perokok, makan obat-obatan tertentu, orang lanjut usia, maupun orang yang
menjalani terapi radiasi (pada penderita kanker) punya kecenderungan air
ludahnya berkurang (disebut dengan istilah xerostomia=kekeringan rongga mulut).
Hal ini bisa diatasi dengan terapi obat-obatan yang merangsang keluarnya air
ludah (dengan obat-obatan yang diresepkan dari dokter gigi). Kecuali bagi
perokok, barangkali lebih bijaksana apabila frekuensi rokoknya yang dikurangi,
juga orang yang sedang meminum obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan
kekeringan rongga mulut, dapat kembali seperti semula apabila obat-obatan telah
dihentikan pemakaiannya. (Khususnya pada penderita diabetes/kencing manis, ada
bau mulut khas yakni bau aseton). Kemudian dalam hal kualitas, hindari
makan-makanan yang terlalu banyak mengandung zat-zat kimia, seperti makanan
yang banyak mengandung zat pengawet, zat pewarna tambahan, zat penambah rasa,
atau makanan yang terlalu manis/lengket/asam , maupun minuman-minuman
berkarbonasi secara terus menerus. Sebab dengan keasaman yang terus menerus,
air ludah tidak dapat menyangga kadar keasamannya (fungsi buffer tadi) supaya
pH-nya naik kembal. Jadi keasaman yang terus menerus itu yang membuat gigi
berlubang (mengalami demineralisasi email). Bila ingin minum air bersoda, atau
permen lebih baik dimakan dalam satu waktu tertentu berdekatan dengan makan
pagi/makan siang/makan malam dan diakhiri dengan minum air putih/sikat gigi,
daripada memakan atau meminumnya sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang
lama. Menyikat gigi umumnya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi setelah makan
pagi dan malam sebelum tidur. Dengan jumlah yang 2 kali dan juga kesalahan
manusiawi misalnya tidak bisa setiap saat bisa membersihkan gigi dengan tepat
dan teliti ke seluruh bagian, maka kita harus melepaskan waktu perawatan
sisanya kepada air ludah yang cukup jumlahnya dan baik kualitasnya. Dengan cara
makan makanan yang alamiah tidak banyak mengandung zat kimia, yakni zat perasa,
pewarna dan pengawet, makan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan
supaya saat menggigit air ludah dapat terrangsang untuk keluar (pada makanan
yang semuanya lunak/tidak berserat, gigi tidak perlu menggigit kuat, akibatnya
air ludah juga tidak banyak keluar), menghindari minuman berkarbonasi (secara
berlebihan) dan juga pola makannya diatur dengan memakan camilan/minuman manis
berdekatan dengan waktu makan makanan utama, setelah itu gigi dibersihkan,
apabila tidak dapat menggosok gigi, kumur-kumurlah atau minumlah air putih yang
banyak. Itu adalah cara yang sederhana dan paling mudah dilakukan.
Jenis
kelenjar saliva dan muaranya
Macam-macam
kelenjar ludah :
1.
Kelenjar ludah utama / mayor / besar-besar
Kelenjar-kelenjar ludah besar
terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya
kedalam rongga mulut.
Kelenjar saliva mayor terdiri dari :
Ø
Kelenjar Parotis , terletak dibagian
bawah telinga dibelakang ramus mandibula
Ø
Kelenjar Submandibularis (submaksilaris)
, terletak dibagian bawah korpus mandibula
Ø
Kelenjar Sublingualis ,
terletak dibawah lidah
Kelenjar ludah besar sangat memegang
peranan penting dalam proses mengolah makanan.
Kelenjar Parotis
v
Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak antara
prossesus mastoideus dan ramus mandibula.
v
Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa
pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas.
v
Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat
v
Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam,
aldolase, dan kolinesterase.
v
Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi beberapa lobus
dan lobulus
v
Secara morfologis kelenjar parotis merupakan kelenjar tubuloasinus
(tubulo-alveolar) bercbang-cabang (compound tubulo alveolar gland)
v
Asinus-asinus murni serus kebanyakan mempunyai bentuk agak memanjang dan
kadang-kadang memperlihatkan percabangan-percabangan
v
Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket
v
Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon (stenson)
terdiri dari epitel berlapis semu.
v
Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus interlobularis
dengan sel-sel epitel berlapis silindris
v
Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus intralobularis.
Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus Pfluger yang
mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil dan
menunjukkan garis-garis basal
v
Duktus Boll pada umumnya panjang-panjang dan menunjukkan percabangan
v
Duktus Pfluger agak pendek
v
Sel-selnya pipih dan memanjang
v
Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak
yang berhubungan dengan “kumpulan lemak bichat” (Fat depat of bichat). Juga
pada jaringan tersebut terlihat cabang-cabang dari Nervus Facialis dan
pembuluh darah
Kelenjar submandibularis (submaksilaris)
v
Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan mempunyai duktus
ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar rongga mulut pada
frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah.
v
Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak
v
Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri
dari jaringan ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ
tersebut menjadi beberapa lobulus
v
Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalveolar / tubuloacinus
bercabang-cabang (compound tubulo alveolar gland)
v
Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula sel-selnya
v
Bentuk sinus kebanyakan memanjang
v
Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket
v
Duktus Boll : pendek, sempit sehingga sukar dicari dalam preparat bila
dibandingkan glandula parotis. Selnya pipih dan memanjang
v
Duktus Pfluger : lebih panjang daripada duktus pfluger kelenjar parotis dan
menunjukkan banyak percabangan sehingga dalam preparat lebih mudah dicari
Kelenjar sublingualis
v
Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar
v
Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan mempunyai saluran keluar
(duktus ekskretorius) yang disebut Duktus Rivinus
v
Bermuara pada dasar rongga mulut dibelakang muara duktus Wharton pada
frenulum lidah
v
Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki
septa-septa jaringan ikat yang jelas/tebal
v
Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalvioler
bercabang-cabang (compound tubuloalveolar gland)
v
Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah mukus murni
v
Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis
v
Duktus Pfluger sangat pendek
v
Duktus Boll sangat pendek dan bentuknya sudah tidak khas sehingga dalam
preparat sukar ditemukan
v
Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula parotis
2.
Kelenjar ludah tambahan / minor / kecil-kecil
Kebanyakan kelenjar ludah merupakan
kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa (hanya
menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi nama
lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah mengeluarkan
sekretnya kedalam rongga mulut.
Ø
Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat
pada bibir atas dan bibir bawah dengan asinus-asinus seromukus
Ø
Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat
pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus seromukus
Ø
Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior)
terletak pada bagian bawah ujung lidah disebelah menyebelah garis, median,
dengan asinus-asinus seromukus
Ø
Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous
gland) terletak pada pangkal lidah, dnegan asinus-asinus murni serus
Ø
Kelenjar Weber yang juga terdapat pada
pangkal lidah dengan asinus-asinus mukus .
Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut
juga glandula lingualis posterior
Ø
Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan
asinus mukus .
Struktur-struktur
kelenjar saliva
Tiap-tiap
kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari:
1.
Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan
duktus-duktus bercabang.
Asinus merupakan bagian-bagian
sekretoris yang mengeluarkan sekret. Sekret ini akan dialirkan melalui suatu
duktus untuk menyalurkan sekret kemana mestinya.
2.
Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan
duktus tersebut.
Jaringan ikat ini membungkus organ
(kapsel) dan masuk kedalam organ dan membagi organ tersebut menjadi lobus dan
lobulus. Pada jaringan ikat tersebut ditemukan duktus kelenjar, pembuluh
darah,s erat saraf dan lemak.
Kelenjar
saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel:
1.
Unit sekretori
Terdiri dari : sel-sel asinar
, duktus interkalaris , duktus striata , dan main excretory ducts.
Sebagai tambahan kepada sel-sel ini
yang bertanggung jawab besar untuk sekresi dan modifikasi dari saliva, sel-sel
plasma juga berkontribusi pada sekresi saliva, setidaknya pada kelenjar minor.
2.
Unit non sekretori
Terdiri dari myoepitel sel dan sel
saraf
Sel-sel
asinar
Merupakan
unit sekretori sel.
Sel
asinar mengandung olyco protein, protein dan elektrolit.
Menurut
sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan tercampur
a.
Asinus serus
-
Sekretnya encer
-
Terdapat pada kelenjar parotis
-
Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan
-
Lumennya sempit
-
Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris
interseluler
-
Inti sel bulat kearah basal
-
Penampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat,
bagian apikalnya banyak terdapat butir sekresi (zimogen) sehingga inti sel
terdesak ke basal. Dan setelah sekresi sel, maka sel menjadi mengecil.
-
Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat
berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus
b.
Asinus mukus
-
Sekretnya kental
-
Terdapat pada kelenjar saliva minor / tambahan / kecil-kecil
-
Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan
-
Lumennya besar
-
Batas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga
sekretnya langsung dituangkan oleh sel sekretoris kedalam lumen asinus
-
Inti sel pipih kearah basal
-
Pada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering rusak
saat preparat fifiksasi/dicat sehingga sel menjadi lebih terang
-
Terdapat sel myoepitel
-
Organela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit
mitokondria, RE, dan banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak
komponen karbohidrat pada sekretnya
c.
Asinus campuran
-
Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus tercampur, adalah
kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus-asinus mukus
sebagai parenkimnya. Campuran tersebut dapat berupa asinus-asinus murni mukus
dengan asinus-asinus murni serus atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian
mukus dan serus bersama-sama
-
Kelenjar submandibularis (submaksilaris) memiliki sel serus lebih banyak dari
pada sel mukusnya
-
Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya
-
Pada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus sedangkan
sel-sel serus pada bagian yang jauh dari duktus
-
Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena
terganggunay pengeluaran sekretnya. Gangguan tersebut sering terjadi pada
duktus Boll
-
Bila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin
(serus) tadi akan terdesak kearah apikal (puncak) asinus, sehingga sel-sel
serus tadi merupakan suatu lengkungan yang pada penampang sering terlihat
sebagai bulan sabit, yangs ering disebut lanula Gianuzzi (Demilines of
Haidenhain, Crescent of Gianuzzi, serous demilunes of Gianuzzi). Bagian ini
masih mempunyai kanalikuli sekretoris interseluler yang bermuara ke lumen
asinus.
Duktus
Saluran
kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda
menurut jenis kelenjar. Jika dipikir dari segi lobulasi, ada yang letaknya
intralobularis dan ada yang interlobularis.
1.
Duktus intralobularis
a.
Duktus interkalaris (Duktus Boll)
- Duktus
yang menghubungkan asinus dengan saluran berikutnya (duktus Pfluger)
- Bersifat
non sekretorius
- Terdiri
dari epitel selapis pipih atau selapis kubis
- Fungsi :
a. mengatur sekresi saliva asinar
b. memodifikasi komponen elektrolit
c. mengangkut komponen makromolekuler
b.
Duktus sekretorius (Pfluger)
- Duktus
yang lebih besar dan bersifat sekretorious, sehingga disebut juga duktus
salivatorius, terutama menghasilkan Ca dan air
- Epitelnya
terdiri dari epitel selapis kubis sampai silindris dimana bagian basalnya
menunjukkan garis-garis sehingga juga disebut striated duct (duktus
bergaris-garis)
- Fungsi
: a. Transport elektrolit dengan menyerap sodium dari sekresi utama
diangkut keluar melalui
pembuluh darah kapiler
b.
memodifikasi kompisisi elektrolit saliva
2.
Duktus Interlobularis
Duktus pfluger tadi dilanjutkan oleh saluran yang lebih besar keluar dari
lobulus kelenjar tadi, masuk ke dalam jaringan ikat interlobular. Saluran ini
merupakan duktus pengeluaran atau eksretorius yang mengalirkan saliva ke dalam
rongga mulut. Terdiri dari epitel selapis silindris atau berlapis semu dan
dekat muara duktus, epitel ini berubah menjadi epitel berlapis pipih dan
berlanjut ke epitel rongga mulut.
Penamaan duktus berdasarkan atas
pakar yang menemukannya :
§
Kelenjar parotis : Stensen
§
Kelenjar Submandibular (submaksilaris) : Whartoni
§
Kelenjar Sublingualis : Bartholini
Fungsinya Resorpsi Na dan sekresi K
Sel
Myoepitel
-
Terdapat dalam asinar
-
Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar kesistem duktus dengan
cara kontraksi asinar
Apa
yang terjadi pada saluran saliva saat melewati saluran tersebut :
1. Sekresi bikarbonat dan Kalium (Potassium)
2. Reabsorbsi Natrium dan Chlorida
Saraf
kelenjar ludah
-
Kelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII)
-
Saraf parasimpatis = merangsang keluarnya saliva
-
Saraf simpatis = merangsang reseptor α dan β
Kelenjar ludah mendapatkan supply saraf parasimpatis dari
nukleus ludah inferior, kelenjar submandibula dan sublingualis mendapat supply
saraf dari nukleus ludah superior. Supply saraf simpatis untuk kelenjar parotis,
submandibularis, sublingualis berasal dari ganglion simpatis servikal superior,
dengan pleksus saraf yang berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri.
Kelenjar ludah minor mungkin juga mempunyai supply saraf simpatis dan
parasimpatis.
Sekresi
kelenjar ludah
Saliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi
kelenjar ludah. Sekresi normal saliva sehari berkisar antara 800 – 1500 ml.
Pada umumnya saliva merupakan cairan viskus, tidak berwarna yang mengandung
air, mukoprotein, immunoglobulis, karbohidrat komponen-komponen organis
seperti, Ca, P, Na, Mg, Cl, Fe, dan J. Kecuali itu saliva mengandung pula enzim
amilase yaitu ptialin Selanjutnya saliva juga mengandung sel-sel desquamasi
yang lazim disebut korpuskulus salivatorius. Komposisi saliva tadi sangat
tergantung pada keaktivan kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi kelenjar ludah
dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu : reflek saraf, rangsangan mekanis,
rangsangan kimaiwi. Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan
langsung pada mukosa mulut. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf
eferens yang berasal dari bagian thorakal. Sekresi air ludah dapat pula timbul
secara reflektoris hanya dengan jalan mencium bau makanan, melihat makanan,
atau dengan memikirkan dan membayangkan makanan saja.
Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus (
merupakan enzim untuk mencernakan serat à ptyalin) , sekresi mukus (untuk
pelumasan dan perlindungan permukaan).
Pada umumnya kelenjar ludah kaya dengan pembuluh darah.
Pembuluh darah besar berjalan bersama-sama dengan duktusnya pada jaringan ikat
interlobularis dan memberi cabang-cabang mengikuti cabang-cabang duktusnya
kedalam lobuli, dimana pada akhirnya ia membentuk anyaman-anyaman kapiler
mengitari asinus dan akhirnya kembali membentuk vena yang berjalan bersama-sama
dengan pembuluh darah arterinya.
Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva :
Ø
Irama siang malam
Ø
Sifat dan besar stimulus
Ø
Tipe kelenjar
Ø
Diet
Ø
Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang
Ø
Kadar hormon
Ø
Elektrolit
Ø
Kapasitas buffer
Ø
Obat-obatan
Ø
Gerak badan
Kandungan Air Liur, adalah:- Elektrolit: (2-21 mmol/L natrium, 10-36 mmol/L kalium, 1,2-2,8 mmol/L kalsium, 0,08-0,5 mmol/L magnesium, 5-40 mmol/L klorida, 2-13 mmol/L bikarbonat, 1,4-39 mmol/L fosfat)
- Mukosa, yang terutama mengandung mukopolisakarida dan glikoprotein;
- Senyawaan antibakteri (tiosianat, hidrogen peroksida, dan immunoglobulin A)
- Beberapa macam enzim, di antaranya alfa-amilase (EC3.2.1.1), lisozim (EC3.2.1.17), dan lingual lipase (EC3.1.1.3). Amilase dan lipase berturut-turut memulai pencernaan pati dan lemak sebelum makanan ditelan. Enzim-enzim tersebut bekerja optimal pada pH 7,4. Lingual lipase memiliki pH optimum ~4,0, sehingga tak akan aktif jika belum memasuki lingkungan asam. Lisozim berperan dalam lisis bakteri. Air liur manusia juga mengandung fosfatase asam ludah A+B (EC3.1.3.2), N-asetilmuramil-L-alanin amidase (EC3.5.1.28), NAD(P)H dehidrogenase-quinone (EC1.6.99.2), laktoperoksidase ludah (EC1.11.1.7), superoksida dismutase (EC1.15.1.1), glutation transferase (EC2.5.1.18), dehidrogenase aldehid kelas 3 (EC1.2.1.3), glukosa-6-fosfat isomerase (EC5.3.1.9), dan kallikrein jaringan (EC3.4.21.35). Adanya produk-produk ini kadang mengakibatkan air liur berbau tidak sedap.
Air liur
berguna untuk melembabkan dan membersihkan mulut serta mencerna makanan. Liur
juga mencegah infeksi dengan mengendalikan bakteri dan jamur dalam mulut. Tapi
ketika tubuh tidak cukup memproduksi air liur, mulut akan kering serta
menimbulkan rasa tidak nyaman yang sangat menjengkelkan. Manusia mengeluarkan sekitar 700 ml air
liur setiap harinya. Kita semua perlu air liur untuk melembabkan dan
membersihkan mulut dan mencerna makanan. Saliva also prevents infection by
controlling bacteria and fungi in the mouth. Air liur juga mencegah infeksi
oleh bakteri dan jamur mengendalikan di dalam mulut. When we don’t produce
enough saliva, our mouth gets dry and uncomfortable. Ketika kita tidak cukup
memproduksi air liur, mulut kita akan kering dan tidak nyaman.
a.Efek samping tertentu obat .
Mulut kering adalah efek samping umum dari banyak resep dan obat-obatan nonprescription, termasuk obat yang dipakai untuk mengobati depresi , kecemasan , nyeri , alergi , dan pilek disorders , urinary incontinence , asthma (certain bronchodilators ), and Parkinson’s disease . gangguan , inkontinensia urin , asma (tertentu bronkodilator ), dan penyakit Parkinson . Dry mouth can also a side effect of muscle relaxants and sedatives. Mulut kering juga dapat merupakan efek samping dari relaksan otot dan obat penenang.
Mulut kering adalah efek samping umum dari banyak resep dan obat-obatan nonprescription, termasuk obat yang dipakai untuk mengobati depresi , kecemasan , nyeri , alergi , dan pilek disorders , urinary incontinence , asthma (certain bronchodilators ), and Parkinson’s disease . gangguan , inkontinensia urin , asma (tertentu bronkodilator ), dan penyakit Parkinson . Dry mouth can also a side effect of muscle relaxants and sedatives. Mulut kering juga dapat merupakan efek samping dari relaksan otot dan obat penenang.
b.Efek samping dari penyakit tertentu
dan infeksi.
Mulut kering bisa menjadi efek samping dari kondisi medis, termasuk sindrom Sjögren , HIV / AIDS, Alzheimer penyakit, diabetes , anemia , cystic fibrosis , rheumatoid arthritis , hipertensi, penyakit Parkinson, Stroke , dan gondok .
Mulut kering bisa menjadi efek samping dari kondisi medis, termasuk sindrom Sjögren , HIV / AIDS, Alzheimer penyakit, diabetes , anemia , cystic fibrosis , rheumatoid arthritis , hipertensi, penyakit Parkinson, Stroke , dan gondok .
c.Efek samping pengobatan medis
tertentu Kerusakan pada kelenjar ludah.
Kelenjar yang menghasilkan air liur, misalnya, dari radiasi pada kepala dan leher dan kemoterapi pengobatan untuk kanker , dapat mengurangi jumlah air liur yang diproduksi.
Kelenjar yang menghasilkan air liur, misalnya, dari radiasi pada kepala dan leher dan kemoterapi pengobatan untuk kanker , dapat mengurangi jumlah air liur yang diproduksi.
Selain menyebabkan gejala-gejala yang memberatkan
disebutkan di atas, mulut kering juga meningkatkan risiko seseorang terkena
gingivitis ( penyakit gusi ), kerusakan gigi , dan infeksi mulut, seperti
sariawan . Jika Kita berpikir Kita mulut kering disebabkan oleh obat tertentu Kita
mengambil, berbicara dengan dokter Kita. He or she may adjust the dose you are
taking or switch you to a different drug that doesn’t cause dry mouth. Dia atau
dia mungkin menyesuaikan dosis Kita mengambil atau switch Kita untuk obat yang
berbeda yang tidak menyebabkan mulut kering.
Mulut kering adalah suatu kondisi dimana
terdapat penurunan sekresi air liur di dalam rongga mulut oleh kelenjar liur.
Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti haus terus-menerus, peningkatan
kerentanan tertular penyakit oportunistik oral, meningkatkan risiko gingivitis
(penyakit gusi), kerusakan gigi, dan mulut infeksi. Mulut kering juga
menyulitkan untuk memakai gigi palsu.
Mulut
kering akibat aliran air ludah yang berkurang dalam istilah kedokteran giginya
disebut Xerostomia. Xerostomia dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara dan
mengkonsumsi makanan. Xerostomia juga merupakan penyebab utama nafas yang bau
dan munculnya banyak karies(lubang gigi) dalam rongga mulut. Hal ini dikarenakan,
saliva (air ludah) dalam mulut yang berfungsi sebagai buffer dan pendorong
terjadinya remineralisasi produksinya menjadi berkurang, sehingga menyebabkan
rongga mulut lebih rentan terhadap infeksi.
Penyebab
:
- Merupakan salah satu gejala penyakit sistemik dalam tubuh, berarti jika kita menderita xerostomia maka kita kemungkinan besar mengalami penyakit sistemik seperti ; diabetes, sjogren sindrom dll.
- Kecemasan dan stress.
- Minum obat-obatan tertentu yang menghambat kerja kelenjar penghasil ludah.
- Adanya trauma pada kelenjar air ludah.
- Penyinaran radiologi secara berlebihan pada bagian rongga mulut.
- Kebiasaan bernafas melalui mulut.
- Penuaan.
- Beraktivitas di daerah dengan suhu yang panas.
- Merokok dan konsumsi alkohol.
Perawatan
:
- Temukan penyebabnya melalui riwayat kebiasaan kita.
- Menyembuhkan penyebabnya (ke dokter/dokter gigi).
- Pasien yang menderita xerostomia harus menghindari konsumsi obat-obatan yang mengandung dekongestan dan antihistamin.
- Perhatikan kebersihan rongga mulut kita.
- Mengisap-isap permen atau permen karet non-gula/mengandung xylitol secara teratur.
- Menggunakan air ludah sintetis (karboksimetil selulosa).
- Mengkonsumsi air yang banyak.
Cara menjaga kualitas
air liur
Begitu besar manfaat air liur
sebagai pintu masuk utama makanan dan minuman yang kita konsumsi yang nantinya
akan diproses didalam tubuh kita dan akan mempengaruhi kualitas kesehatan tubuh
kita. Oleh karenanya kualitas air liur perlu dijaga agar benar -benar
berkualitas dalam menjalankan fungsinya
Untuk menjaga kualitas air liur
sebaiknya :
a. Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung detergen.
Kandungan Sodium Lauryl Sulfat (deterjen) yang terdapat di dalam pasta gigi
dapat merusak kualitas air ludah dan membuat mulut kering serta merusak indera
pengecap sehingga rasa makanan berubah menjadi pahit atau hambar sesaat setelah
menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung deterjen
-b.Hindari segera menyikat gigi setelah makan, sebaiknya 20
menit setelah makan, karena menurut Prof drg Melanie S. Djamil, Mbiomed, pakar
kesehatan gigi dan mulut, air liur berfungsi sebagai buffer ( penyeimbang).
Pada saat makan, pH normal saliva semula 6,8 akan turun hingga mencapai pH
kritis, yaitu 4. Apabila makan dan segera sikat gigi, maka struktur alami air
liur tersebut akan rusak dan mempengaruhi fungsinya terhadap proses pencernaan
yang berlangsung dalam rongga mulut.
Semoga Bermanfaat, Amin
kenapa air ludah kita berwarna putih padahal setiap hari sering mengkomsumsi air berwarna
BalasHapus