Mencari Ridho Dan Hidayah Allah SWT dengan penuh semangat Bismillaahirrahmaanirrahiim

Rabu, 10 April 2013

Hidung














  Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara. Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru. Hidung juga memberikan tambahanresonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranyasinus paranasalis dan saluran air mata.

   Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago).Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga olehseptum, yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang. Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk sejumlah lipatan. Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara. Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah. Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera. Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia). Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke dalam paru-paru. Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan batuk membersihkan paru-paru. Sel-sel penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas. Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang mengarah ke atas (kebulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiapsaraf olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.

   Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berrongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung. Dengan adanya sinus ini maka: - berat dari tulang wajah menjadi berkurang, - kekuatan dan bentuk tulang terpelihara, - resonansi suara bertambah.
Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap infeksi dan peradangan (sinusitis).

   Sinusitis adalah penyakit yang disebabkan oleh alergi maupun infeksi virus, jamur ataupun bakteri pada salah satu dari keempat pasang rongga sinus dalam tengkorak manusia (maksilaris, etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis).
Infeksi pada sinus akan menyebabkan kemacetan pada selaput lendir sehingga terjadi pembengkakan dan peradangan. Pembengkakam terjadi karena adanya hambatan atau sumbatan udara dan lendir pada selaput lendir.
Penyebab umum sinusitis adalah alergi terhadap inhalansia, seperti serbuk sari, jamur, tungau debu, bulu binatang. Penyebab lainnya bisa karena akibat paparan berbagai bahan kimia, polusi udara, pengaruh asap rokok maupun karena paparan klorin.
Selain itu sinusitis bisa juga disebabkan oleh penyumbatan (obstruksi) pada salah satu tulang kecil hidung yang berbentuk penyimpangan septum dan sekresi lendir dalam rongga hidung.
Jika sinusitis berlangsung kurang dari empat minggu, itu merupakan sinusitis yang sifatnya akut. Kebanyakan kasus dimulai dengan flu biasa yang disebabkan oleh virus. Sinusitis kronis, yang berulang atau berlangsung lebih dari 12 minggu, dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, alergi jamur, penyimpangan anatomi septum atau kondisi lainnya.
Gejala yang berhubungan dengan penyumbatan sinus seperti rasa nyeri pada bagian pipi, pada sekitar alis bagian atas, pembengkakan pada salah satu bagian mata, pilek sakit kepala, batuk dan lain-lain.  Penyakit sinusitis bisa bersifat akut maupun kronis dan kedua sifat sinusitis tersebut bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat. Nah, selain dengan menggunakan obat resep dokter, ternyata sinusitis dapat pula diatasi dengan memanfaatkan ramuan herbal alami yang bisa diracik sendiri di rumah seperti:
Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Minyak kayu putih mengandung cineole, suatu zat yang dapat melawan infeksi sinus. Minyak kayu putih dapat diminum dengan dosis 200 mg setiap tiga kali sehari. Hal ini dapat membantu mempercepat pemulihan pada penderita sinusitis akut. Jika minyak kayu putih ini digunakan dalam inhalasi uap, maka dapat membantu meredakan hidung tersumbat. Selain itu minyak kayu putih juga memiliki sifat antibakteri dan bertindak sebagai ekspektoran; membantu membersihkan lendir dari saluran pernapasan.
Minyak Atsiri (Monoterpen)
Jika Kita memiliki infeksi sinusitis atau sinus, gunakan monoterpen minyak esensial yang telah terbukti dapat membantu melawan gejala sinusitis. Monoterpen minyak esensial sebenarnya merupakan kombinasi dari minyak esensial yang membantu untuk mengobati penyakit pernapasan dan biasanya meliputi minyak kayu putih, jeruk dan pinus.
Lobak
Lobak dapat membantu dalam mengencerkan dan melarutkan lendir agar mengurangi penyumbatan akibat  infeksi sinus. Kandungan lobak berupa senyawa sulfur yang mampu membunuh kuman penyebab sinusitis sementara jelatang mengandung antihistamin alami dan anti-inflamasi (termasuk quercetin) yang membuka saluran bronkial dan penyempitan pada saluran hidung, menghilangkan jenis alergi pada  hidung dan gejala sinus lainnya.
Diet
Cara mengatasi sinusitis dengan cara diet khusus yang mengurangi produksi lendir seperti minum jus jeruk dan makan buah jeruk. Selain itu,  mengkonsumsi makanan lain yang banyak mengandung vitamin C akan membantu membangun daya tahan tubuh terhadap infeksi. Ketika menderita sinusitis, usahakan banyak minum air putih setiap hari (minimal 8 gelas) agar cairan atau lendir pada rongga sinus tidak mengental.
Air Garam
Gunakan air asin (air garam) untuk mencuci hidung agar menjaga saluran hidung tetap terbuka serta mengeluarkan lendir dan bakteri dari dalam hidung. Berkumur dengan air garam yang hangat juga dapat membantu mengurangi sinusitis. Selain itu, mandilah dengan menggunakan air hangat. Hindari mandi dengan air yang sangat dingin karena akan memperberat sinusitis kita. 

Perawatan hidung

Bagi kita yang memiliki masalah tentang hidung mungkin tips-tips berikut ini dapat kita gunakan untuk perawatan hidung kita yang terkena penyakit entah hidung berair, influenza dan pendarahan hidung (mimisan). Ya walaupun untuk saat ini banyak dijumpai obat-obatan kimia namun kami akan bahas obat tradisional atau herbal yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita. 

1.Hidung berair
Jika hidung berair sebentar-sebentar mengeluarkan air (ingus) itu sangat merepotkan, tapi cobalah resep berikut ini.
Bahan :
- Air jeruk nipis : 1 sendok makan
- Bubuk cabe jawa (jamu) : 1 sendok teh
- Madu asli : 2 sendok makan
- Air panas : 1 gelas
Caranya :
Semua bahan diaduk jadi satu kemudian disaring minumlah sekali habis. Ulangi hal ini sehari dua kali pagi dan sore sampai sembuh.

2.Influenza
Ditkitai dengan batuk pilek, sakit kepala, kadang keluar ingus tapi kadang tidak, suhu badan meningkat dan nyeri otot mungkin resep berikut ini dapat membantu kita.
Resep pertama
Bahan :
- 50 gram tapak liman kering
- 3 gelas air
Caranya :
Rebus tapak liman dengan 3 gelas air tadi hingga airnya tinggal setengahnya. Saring airnya dan minum 3 kali 1/2 gelas sehari.
Resep kedua
Bahan :
- 300 cc air
- 30 gram taliputri kering
- 3 sendok makan madu murni
Caranya :
Rebus ketiga bahan sampai mendidih disaring dan diminum 3 x 1/2 gelas sehari sebelum makan.
Resep ketiga
Bahan :
- 150 cc air teh kental
- 3 sendok makan air jeruk nipis
- Gula batu secukupnya
Caranya : Aduk semua bahan hingga larut betul.
Penggunaan :
- anak-anak 6-12th 3 x 1/2 gelas sehari.
- Dewasa 3 x 1 resep sehari.

3.Pendarahan hidung (mimisan)
Bahan :
- Daun sirih segar
- Daun pegagan
Caranya :
- Untuk dewasa jika terjadi mimisan petiklah daun sirih remas sedikit lalu sumbatkan pada hidung. Jika ada sirih temu urat lebih baik.
- Untuk anak-anak yang sering mimisan cobalah seduh daun gagan kering dengan 1/2 gelas air panas, diminum sekali habis. Jika tidak ada yang kering ambil segenggam pegagan segar rebus dengan satu gelas air hingga airnya mendidih betul berwarna hijau. Saring airnya jika telah dingin minumkan.
- Jika keluarnya darah disertai dengan timbul bintik-bintik merah diseputar lubang hidung maka untuk mengatasinya tumbuk halus beberapa lembar daun sirih temu urat kemudian borehkan ke bagian-bagian ke bagian bintik-bintik merah tersebut.

Semoga bermanfaat, amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar