healthy and clean
|
Kehidupan tidak dapat
dipisahkan dengan kebersihan. Menyia-nyiakan kebersihan dapat menimbulkan
bencana dalam kehidupan. Dengan hidup bersih akan menjadi pangkal kesehatan dan
kecerdasan
Kesehatan
merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kebugaran dan
penampilan tubuh,serta harta yang paling berharga yang tidak pernah bisa
ditukar dengan apapun.Oleh karena itu setiap orang tentu mendambakan hidup
sehat bahagia dan ingin selalu tampak sehat,bugar, dan penampilan yang bagus.
KEBERSIHAN :
Keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu, sampah, dan bau.
KESEHATAN :
Keadaan sehat dan aman secara fisik,
mental, dan sosial.
Bersih secara fisik memang akan
mendatangkan kesehatan fisik. Bahkan secara fisikpun nampak menjadi indah.
Namun kebersihan dan kesehatan fisik tidak akan bermakna bila tidak diikuti
dengan kebersihan dan kesehatan rohani.
Terdapat beberapa pengertian kesehatan secara
umum, seperti dalam UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992, bab I pasal 1 ayat 1,
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.(UU-RI No. 23, 1992 :
5).
Sedangkan dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah suatu hak yang fundamen bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. (Depkes. RI, 1999 : 31)
Adapun pengertian kesehatan dalam pandangan Islam tercermin dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah :
“Rasulullah S.a.w. bersabda : “Barang siapa sehat badannya, damai hatinya (jiwa) dan punya makanan untuk sehari-harinya (sosial ekonomi), maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bila diamati hadits ini dengan definisi kesehatan di atas, sebenarnya mengandung arti yang sama. Sehingga pengertian sehat atau kesehatan dalam Islam adalah suatu keadaan yang sempurna dan sejahtera pada badan, jiwa, social dan ekonomi yang menjadikan dirinya produktif memelihara kehidupan dunia dan akhirat.
Islam
memandang bahwa kesehatan itu sangat penting karena
kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah
manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan
menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Hubungan Antara Kesehatan Fisik Dengan Kesehatan
Jiwa
Pada
dasarnya manusia terdiri dari dua subsistem yaitu psikis (jiwa atau mental) dan
fisik (soma atau badan). Kedua subsistem yang menyatu pada manusia ini tidak
dapat dipisahkan satu dan yang lainnya. Jika salah satu mengalami gangguan maka
akan berpengaruh pada bagian yang lain. Dari beberapa penelitian ditemukan
bahwa antara pasien yang sakit secara medis menunjukan adanya gangguan mental
seperti stress, depresi, gangguan kepribadian dan lain-lain. Sebaliknya
orang-orang yang dirawat karena gangguan mental juga menunjukan adanya gangguan
fisik, karena itu kondisi kejiwaan atau mental sesesorang dapat mempengaruhi
fungsi tubuhnya. Seperti halnya perubahan emosi seseorang mampu menambah atau
mengurangi rasa sakit yang dideritanya.
Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun dalam bukunya
"Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan" mengatakan; Goldberg (1984)
mengungkapkan terdapat tiga kemungkinan hubungan antara sakit secara fisik dan
mental:
1. Orang mengalami sakit mental disebabkan
oleh sakit fisiknya. Karena kondisi fisiknya tidak sehat, dia tertekan sehungga
menimbulkan akibat sekunder berupa gangguan secara mental.
2. Sakit fisik yang diderita itu sebenarnya
gejala dari adanya gangguan mental.
3. Antara gangguan mental dan sakit secara
fisik adanya saling menopang, artinya bahwa orang menderita secara fisik
menimbulkan gangguan secara mental, dan gangguan mental itu turut memperparah
sakitnya.
Jelaslah bahwa kesehatan fisik dan kesehatan mental
saling berhubungan , artinya jika satu terganggu akan membawa pengaruh kepada
bagian yang lainnya. hubungan antara keduanya sangat kompleks meskipun tidak
dapat dinyatakan bahwa satu aspek menentukan yang lainnya.
Untuk menemukan keseimbangan antara jiwa dan raga atau
ingin sehat lahir dan batin maka seseorang itu harus memiliki empat pilar
kesehatan. Dalam bukunya "Alqur'an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan
Jiwa" Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater memaparkan antara lain:
a. Sehat secara jasmani / fisik (biologi)
b. Sehat secara kejiwaan (psikiatrik /
psikologik)
c. Sehat secara sosial
d. Sehat secara spiritual (kerohanian /
agama)
Terkait dengan manfaat kesehatan mental dari
religiusitas, Abernethy (2000) mengusulkan ada beberapa mekanisme keagamaan
untuk mempengaruhi kesehatan antara lain:
1. Mengatur pola hidup
individu dengan kebiasaan hidup sehat
2. Memperbaiki persepsi
ke arah positif
3. Memiliki cara
penyelesaian masalah yang spesifik
4. Mengembangkan emosi positif
5. Mendorong kepada
kondisi yang lebih sehat
Seharusnya
hidup dengan lingkungan yang bersih mestinya sudah diajarkan sejak dini agar
kelak dewasa menjadi hal yang terbiasa. Kebersihan sudah menjadi masalah
rutin dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita harus menyadari apa itu
kebersihan. Bersih adalah sesuatu yang bebas
dari hal yang kotor. Jadi benda yang di katakan bersih apabila tidak ada
kotoran berupa apa pun. Maka dari pengertian di atas bisa kita ketahui
kebersihan berarti sesuatu hal yang harus dijaga dan dirawat dari hal-hal yang
kotor yang dapat disenangi oleh kuman serta menjadi sarang penyakit. Sesuatu
yang dapat menyebabkan kotor bisa berasal dari debu, sampah sisa makanan,
barang-barang bekas, dan bangkai hewan. Apabila sumber kotor itu tidak di
bersihkan atau di biarkan akan menjadi sarang dari berbagai penyakit.. Agar itu
tidak terjadi maka kita harus terapkan hidup bersih setiap hari.
Dalam
hidup bersih terlebih dahulu yang kita lihat adalah diri kita sendiri. Apakah
diri kita sudah tampil bersih? Orang yang rajin merawat badan, berpakaian
yang bersih akan tercermin juga terhadap kebersihan rumahnya dan juga
lingkungan sekitarnya. Dapat juga dikatakan orang yang berpenampilan rapi dan
bersih. di mana dan kapan pun orang itu biasanya selalu menerapkan
kebersihan. Dan bila orang itu berpenampilan tidak rapi dan kotor, biasanya
rumah dan lingkungannya juga kotor. Untuk membersihkan badan semua orang pasti
mandi yaitu membersihkan tubuh dengan air bersih dan sabun, mencuci rambut
dengan shampo dan menyikat gigi dengan pasta gigi. Kemudian berpakaian, pakaian
yang kita pakai seharusnya bersih dan rapi agar kita nyaman memakainya. Agar
pakaian selalu bersih, sehabis dipakai harus dicuci dan di setrika. Selain
kebersihan penampilan diri yang tdak kalah penting adalah kebersihan rumah karena
manusia untuk bisa bertahan hidup harus memiliki tempat tinggal yaitu
rumah. Kebersihan rumah harus dirawat dengan cara merapikan dan membersihkan
perabotan rumah dari debu, menyapu lantai ruangan dan dipel, menyapu halaman
rumah, dan membuang sampah pada tempatnya. Merawat rumah agar tetap bersih dan
rapi harus dilakukan setiap hari, sehingga rumah akan menjadi lebih nyaman dan
terhindar dari sumber -sumber penyakit.
Kalau
rumah sudah terasa nyaman kita harus peduli terhadap kebersihan lingkungan
sekitar seperti di taman, selokan atau got dan juga kali. Biasanya di selokan
atau got atau juga kali paling sering kita temukan sampah, ini akibat
tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab yang terbiasa membuang
sampah sembarangan. Apabila selokan atau kali tersumbat karena sampah yang
menumpuk, air selokan atau kali akan tergenang dan ini akan menjadi sarang
jentik-jentik nyamuk dan patalnya lagi pada saat musim hujan bisa
menyebabkan banjir. Jadi selokan atau kali harus di bersihkan agar tidak menimbulkan
bencana. Sampah perlu ditangani dengan serius karena dampaknya sangat besar
terhadap kehidupan manusia. Sampah juga bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia
apabila bisa mengolahnya Misalnya sampah anorganik bisa kita daur ulang
sedangkan sampah organik seperti daun kering dapat kita jadikan pupuk kompos,
tidak perlu kita bakar karena dapat menyebabkan polusi udara. Menjaga
kebersihan lingkungan dapat dilakukan secara bergotong-royong dengan melibatkan
anak-anak untuk membiasakan hidup dengan lingkungan yang selalu bersih dan
sehat.
Seperti
kalimat di atas bahwa bersih pangkal kesehatan dan kecerdasan. Dengan selalu
menjaga kebersihan secara tidak langsung kita telah peduli terhadap kesehatan
diri dan kesehatan lingkungan. Kebersihan berguna bagi kesehatan diri kita yang
tidak mudah dikunjungi penyakit. Merawat lingkungan secara rutin juga
berarti untuk mencegah sarang-sarang penyakit karena di tempat-tempat yang
kotor merupakan tempat tumbuhnya bibit-bibit penyakit seperti Nyamuk Aides
Agepty yang menimbulkan penyakit DB (demam berdarah). Dengan menerapkan 3M kita
dapat menghentikan perkembangan nyamuk, 3M yaitu: menguras bak air, menutup
tempat penampungan air dan memberi Abate, dan mengubur barang-barang bekas yang
bisa tergenang air. Apabila seorang warga terkena demam berdarah maka daerah
itu harus di laksanakan penyemprotan, karena penyemprotan hanya dapat membunuh
nyamuk dewasa dan tidak bisa membunuh jentik nyamuk. Karena itu mencegah lebih
baik dari pada mengobati. Untuk orang-orang yang senang memelihara ayam juga
harus bisa merawat ayamnya dengan memberi vaksin dan juga merawat kebersihan
kandangnya dengan baik agar tidak tertular flu burung. Apabila itu tidak di
perhatikan dan ayamnya tertular flu burung, maka ayam itu harus di bakar agar
tidak menular kepada ayam lain dan manusia.
Bila
lingkungan sudah bersih dan kita hidup sehat maka yang bisa kita dapat yaitu
kecerdasan, orang yang peduli terhadap kebersihan dan tahu bagaimana cara hidup
sehat juga termasuk orang yang cerdas dan karena orang yang sehat mampu
berpikir dan berkreativitas. Di lingkungan belajar seperti di kamar dan di
sekolah kita juga harus menjaga bersih agar kita dapat belajar dengan nyaman.
Maka untuk itulah kita harus menerapkan hidup bersih dan sehat agar menjadi
orang yang cerdas, dan menjadi contoh bagi adik-adik generasi muda agar dari
sejak dini mereka berguna di kemudian hari dan tahu betapa pentingnya
kebersihan itu di kehidupan ini.
Ada pepatah yang mengatakan “kebersihan adalah
pangkal kesehatan”. Artinya kebersihan itu sangat penting untuk diperhatikan
karena berpengaruh terhadap kesehatan. Karena sangat pentingnya kebersihan,
maka Rasulullah saw mengingatkan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman.
Artinya orang yang beriman wajib memperhatikan kebersihan.
Begitu pentingnya kebersihan sampai-sampai dalam
ibadah shalatpun dipersyaratkan untuk wudlu. Bagi orang yang berhadast kecil
Rasulullah SAW mengatakan: “Tidak sah shalat tanpa wudlu”. Sedang bagi orang
yang berhadats besar, diwajibkan untuk mandi junub.
Bersih secara fisik memang akan mendatangkan
kesehatan fisik. Bahkan secara fisikpun nampak menjadi indah. Namun kebersihan
dan kesehatan fisik tidak akan bermakna bila tidak diikuti dengan kebersihan
dan kesehatan rohani.
Rusaknya bangsa ini, banyaknya korupsi di sana
sini, terjadinya konflik di berbagai pelosok negeri disebabkan oleh rusak moral
bangsa. Padahal nilai suatu bangsa itu terletak pada kualitas moralnya. Jasmani
mereka sehat, tetapi rohani mereka tidak terawat. Hati mereka tidak bersih, sehingga
rohani mereka tidak sehat.
Padahal di akherat nanti orang-orang yang datang
kepada Allah dan diterima untuk masuk sorga hanyalah orang-orang yang berhati
bersih. ( (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,) [QS Asy-Syu'araa' :
88-89] Bersih dari syirik, sehingga menjadi pribadi yang bertauhid.
يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki
tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang
bersih,
Bersih dari kesombongan sehingga menjadi pribadi
yang tawadlu’. Bersih dari iri dan dengki sehingga menjadi pribadi yang zuhud
dan qana’ah. Bersih dari benci dan dendam, sehingga menjadi pribadi yang
hatinya diwarnai dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Umat Islam seharusnya lebih banyak bersyukur
kepada Allah yang telah menganugerahi mereka dengan agama yang sempurna. Agama
yang menuntun umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan jasmani dan
kebersihan rohani. Mencuci tangan, berkumur, bersikat gigi (bersiwak), mandi,
memakai wangi-wangian, dan berpakaian indah telah dituntunkan oleh Rasulullah
saw sejak 14 abad yang lalu.
Pernah suatu ketika di saat Rasulullah SAW memberikan
khutbah Jum’ah, beliau mencium bau keringat yang menyengat. Sesudah itu beliau
menganjurkan umat agar mandi sebelum berangkat berjum’at.
Bahkan Allah sendiri menuntunkan umat Islam agar
memakai pakaian yang indah saat hendak memasuki masjid. (Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan) [QS Al-A'raaf : 31]
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Kalau sampai saat ini masih ada umat Islam yang
tampil dekil, kotor, berpakaian lusuh, dan tidak wangi, mungkin dia sedang lupa
untuk mengikuti sunnah Nabi. Pepatah Jawa mengatakan: “Ajining raga saka
busana, ajining diri saka ing lati“. Jasmani kita dihargai karena pakaian yang kita
pakai itu indah, serasi, bersih, rapi, dan wangi. Sedangkan pribadi kita
dihargai karena tutur kata yang kita ucapkan itu baik, benar, dan enak didengar
telinga.
Jadi, bukan badan yang bersih yang membuat hati
kita bersih. Tetapi hati yang bersihlah yang menuntun kita untuk mengikuti
sunnah Rasulullah saw dalam berpenampilan bersih, indah, rapi, serasi, dan
wangi. Kita sebagai manusia, makhluk
ciptaan Allah SWT hendaknya selalu mensyukuri nikmat yang telah diberi,
terutama nikmat kesehatan. Yaitu dengan menjaga dan merawatnya, seperti
melakukan olah raga rutin.Kita juga perlu menjaga kesehatan kita. Dimana kondisi
fisik sangat berperan terhadap ibadah-ibadah kita.Wallahu a’lam
bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar