Mitos Kesehatan
Terkenal
MITOS
: Vasektomi adalah prosedur yang
berlarut-larut dan menyakitkan yang dapat merusak kehidupan seks Kita.
FAKTA
: Menurut amal Stopes Marie,
vasektomi adalah tindakan operasi sederhana dan tidak menyakitkan prosedur yang
relatif yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk melakukan.
MITOS
: Jerawat disebabkan oleh tidak mencuci dengan
benar.
FAKTA
: Jerawat disebabkan oleh
pengaruh hormon pada kelenjar sebaceous.
Inilah sebabnya mengapa sangat mempengaruhi remaja dan juga dapat
ditingkatkan oleh stres. Membersihkan
wajah Kita terlalu sering benar-benar dapat meningkatkan jerawat sebagai tubuh
kompensasi untuk menggantikan minyak tubuh dibersihkan. Fakta ilmiah lain
ternuyata makanan selain hormonal makanan sangat berpengaruh dengan timbulnya
jerawat, terutama pada penderita alergi dan hipersensitif.
MITOS
: Orang Tertekan perlu ‘menarik
diri mereka sendiri bersama-sama’ dan kemudian mereka akan baik-baik.
FAKTA
: Depresi adalah suatu penyakit
yang melibatkan ketidakseimbangan kimia otak yang disebut neurotransmiter. Ini bukan sebuah cacat karakter atau tkita
kelemahan pribadi.. Kita tidak dapat membuat diri dengan baik dengan mencoba
‘untuk snap’ keluar dari sana. Konseling dan pengobatan mungkin diperlukan
untuk mengobati depresi, dan dokter harus dikonsultasikan.
MITOS
:
Kita harus selalu beristirahat selama waktu tertentu.
FAKTA
: Kita harus melakukan apapun
yang membuat Kita merasa nyaman, tetapi jangan takut untuk berolahraga. Ini adalah cara yang baik untuk mengontrol
PMS oleh endorfin meningkat, ‘bahagia’ hormon, dan membantu kram dengan
meningkatkan pasokan oksigen ke otot.
Berenang adalah baik-baik saja asalkan Kita mengenakan tampon.
MITOS :
Sebuah benjolan di payudara Kita berarti Kita terkena kanker payudara.
FAKTA
: Sekitar 80 persen benjolan
payudara yang jinak (non-kanker).
Kadang-kadang bisa ada kista, melepaskan puting dan kalsifikasi
(deposito garam kalsium dalam jaringan payudara) akibat cedera atau memar,
perubahan hormonal atau infeksi. Namun,
jika Kita menemukan benjolan Kita harus menghubungi kesehatan segera
profesional – kanker penangkapan dini secara signifikan meningkatkan
kemungkinan pemulihan.
MITOS
: Kolesterol buruk bagi Kita.
FAKTA :
Kita semua membutuhkan beberapa kolesterol darah seperti itu digunakan
untuk membangun sel-sel dan membuat hormon penting – dan ada kolesterol baik
dan kolesterol jahat. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti daging, keju,
krim, mentega dan kue kering diproses cenderung meningkatkan low density
lipoprotein – atau ‘buruk’ kolesterol – dan ini memberikan kolesterol ke
arteri. Namun lemak tak jenuh seperti
kacang, biji-bijian dan ikan berminyak cenderung meningkatkan high density
lipoprotein – atau ‘baik’ kolesterol – mengangkut kolesterol dari arteri,
kembali ke. hati yang ini dapat ditingkatkan dengan latihan.
MITOS : Pisang adalah penggemukan.
FAKTA : Mereka sebenarnya rendah lemak.
There is only half a gram of fat and 95 calories in a banana. Hanya ada
setengah gram lemak dan 95 kalori dalam pisang.
Bukan hanya itu tetapi mereka dikemas dengan kalium, datang dalam
kemasan mereka sendiri, yang bersih dan sangat berguna sebagai snack!
MITOS
: Tidak masalah Menunda sarapan pagi.
FAKTA : Sangat penting untuk sarapan
pagi. Ketika kita tidur, kita juga ‘puasa’
untuk rata-rata sekitar delapan jam, sehingga penting untuk sarapan pagi secepat ini. Walaupun orang-orang yang
melewatkan sarapan mengejar pada kebutuhan energi mereka di kemudian hari,
mereka tidak mungkin untuk mendapatkan semua vitamin dan mineral yang sarapan
sederhana dapat menyediakan. Cobalah bubur dengan madu untuk makanan sehat tapi
mengisi.
MITOS : Tidak perlu khawatir tentang
infeksi menular seksual (IMS). Hanya
membutuhkan antibiotik dan Kita baik-baik!
FAKTA :
Memang benar bahwa sebagian besar infeksi menular seksual (IMS) dapat
disembuhkan secara total jika mereka tertangkap pada tahap awal, dan perawatan
dapat sederhana seperti antibiotik. Namun, jika tidak ditangani, PMS dapat
menimbulkan risiko jangka panjang untuk kesehatan Kita dan kesuburan. Para
klamidia infeksi dan gonore dapat keduanya menyebabkan penyakit radang panggul
(PID) jika mereka tidak diperlakukan. Pada gilirannya menyebabkan nyeri panggul
jangka-panjang, diblokir tabung Fallopii, infertilitas dan kehamilan ektopik
pada wanita, dan rasa sakit dan peradangan pada testis dan kelenjar prostat
pada pria. Kutil genitalia (kelamin) dan herpes genital adalah dua infeksi
virus umum, sehingga antibiotik tidak akan memperlakukan mereka. Mereka dapat
diobati dengan obat antivirus, namun kedua kondisi bisa kambuh.
MITOS : Orang yang kelebihan berat badan
karena mereka memiliki metabolisme lambat.
FAKTA : Sayangnya, metabolisme yang lambat
ada alasan untuk kelebihan berat badan. studi terbaru menunjukkan bahwa orang
gemuk memiliki metabolisme lebih cepat dan membakar energi lebih dari orang
langsing hanya untuk menjaga tubuh mereka pergi.
MITOS
: “Panas Dalam” penyebab
gangguan tersering dari gangguan tubuh karena makan gorengan, kepanasan atau
minum es
FAKTA
: Dalam Texbook Kedokteran tidak
ada satupun yang mengatakan penyakit “panas dalam”. Mungkin yang dimaksud panas
dalam oleh masyarakat awam adallah setiap gangguan yang terjadi pada saluran
cerna mulai dari mulut, perut dan buang air besar. Gangguan itu bisa saja
berkaitan dengan gangguan fungsional saluran cerna yang dipicu oleh infeksi virus,
alergi makanan atau hipersensitifitas makanan, gangguan endokrin, gangguan
metabolik lainnya. Tetapi tidak hubungannya dengan makan goreng-gorengan,
makanan berminyak atau minum es.
MITOS
: Penyebab flu atau Infeksi
saluran napas (batuk, pilek) karena makan gorengan, minum es, kecapekan, kena
hujab, cuaca, kena angin, naik sepeda motor, kena kipas angin, kena debu atau
renovasi rumah
FAKTA
: Infeksi saluran napas, flu
atau influenza bukan karena penyebab salah satu tersebut dia atas tetapi
ditularkan melalui udara atau droplet infection
oleh batuk atau bersin, menciptakan udara di sekitarnya yang mengandung
virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kotoran burung, air liur, ingus,
kotoran dan darah. Infeksi juga terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh
penderita misal ingus penderita dapat berpindah ke orang lain melalui salaman
tangan, memegang gelas yang sama atau berenang.
MITOS
: Ingus dan dahak warna hijau atau
kuning harus diberi antibiotika
FAKTA
: Infeksi saluran napas sebagian
besar karena virus. Ingus atau dahak hijau adalah juga bagian dari perjalanan
penyakit infeksi yang disebabkan karena virus tidak perlu antibiotika. Beberapa
puluh tahun lalu di Amerika Serikat telah dilakukan kerjasama CDC (Centers for
Disease Control and Prevention) dan AAP (American Academy of Pediatrics)
memberikan pengertian yang benar kepada masyarakat dan dokter tentang hal itu.
MITOS
: Mi instan (indomi, supermi dll) berbahaya bagi
kesehatan
FAKTA
: Selama ini bahan pengawet yang
dipakai dalam mi instan telah diteliti dinyatakan aman oleh BPOM. Bahkan Badan
Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration (FDA) menggolongkan Methylparaben dalam kategori
Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya, bahan kimia ini bisa dan aman
untuk digunakan pada sebagian besar produk makanan. Sebaliknya masyarakat
Indonesia khawatir dengan mi instan tetapi tidak pernah takut dengan mi telor,
mi keliling atau mi industri rumahan lainnya yang sebagian besar malah tidak
diketahui secara pasti bahan dan jumlah bahan pengawet yang dipakai. Sampai
sekarang belum ada penelitian sedikitpun yang membuktikan bahwa mis instan
sebagai penyebab kanker, karena gangguan pencrnaan atau bwrbagai gangguan lain
yang selama ini dikawatirkan,
MITOS
: Demam berdarah seringkali
disertai Tifus. Widal dan pemeriksaan IgM anti tifus positif pasti kena tifus.
FAKTA
: Ternyata pemeriksaan widal dan
IgM tifus spesifitasnya rendah. Seringkali nilainya meningkat pada infeksi DBD
atau infeksi virus lain meski penderita tidak mengalami penyakit tifus. Hal
inilah yang menyebabkan overtreatment dan overdiagnosis penyakit tifus tinggi.
MITOS : Sariawan karena kurang vitamin C
FAKTA.
: Sariawan dalam dunia medis disebut dengan
aphtous stomatitis. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti,
namun ada banyak faktor yang diyakini berkaitan dalam memicu terjadinya
sariawan. Di antaranya adalah alergi makanan, menurunnya sistem imun (kekebalan
tubuh), stress, trauma pada jaringan lunak dalam rongga mulut (seperti tergigit
yang berulang-ulang), kurang nutrisi, atau disebabkan karena obat-obatan
tertentu. Bila sariawan terjadi berulang-ulang dan hilang timbul, maka disebut
recurrent aphtous stomatitis
MITOS
: Berbagai keluhan dalam tubuh sering masyarakat Indonesia mengistilahkan
sebagai “Masuk Angin”
FAKTA :
Dalam bidang kedokteran tidak ada satu penyakitpun yang disebut “masuk angin”.
Mungkin gangguan yang dimaksud dengan “masuk angin” itu adalah berbagai
gangguan yang timbul dengan gejala sakit kepala, mual, muntah dan nyeri perut.
Berbagai gangguan tersebut tidak ada hubungannya dengan terkena angin tetapi
disebabkan karena penyakit infeksi virus, alergi makanan atau gangguan lainnya.
Kalaupun angin berpengaruh biasanya disebabkan karena gangguan udara dingin
biasanya hanya memperberat gangguan yang sudah ada bukan sebagai penyebab
utama. Misalnya bila swmua orang kena flu kalau terkena angin atau udara dingin
keluahnnya akan semakin berat
MITOS
: MSG penyebab kanker, sakit kepala, dan
gangguan kesehatan lainnya
FAKTA
: Selama sudah 100 tahun
penggunaan MSG oleh manusia tidak satu bukti penelitianpun yang menunjukkan
bahwa MSG berbahaya untuk kesehatan. Sampai sekarangpun hampir seluruh badan
pengawasan makanan dunia masih menggolongkan MSG sebagai bahan yang “Generally
Regarded as Safe” (GRAS) dan tidak menentukan berapa batas asupan hariannya.
MSG tersusun Glutamat, Natrium dan air. Di dalam tubuh, glutamat dari MSG dan
dari bahan lainnya dapat dimetabolime dengan baik oleh tubuh dan digunakan
sebagai sumber energi usus halus.Bahan ini dibuat melalui proses fermentasi
tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam
glutamat.
MITOS
: MSG jadi penyebab Chinesse Food Syndrome dan
sakit kepala
FAKTA
: Istilah ini berasal dari
kejadian ketika seorang dokter di Amerika makan di restoran China, kemudian
mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah. Sindrom ini terjadi disinyalir
lantaran makanan China mengandung banyak MSG. Laporan ini kemudian dimuat pada
New England Journal of Medicine pada 1968. Berbagai penelitian ilmiah
selanjutnya tidak menemukan adanya kaitan antara MSG dengan sindrom restoran
China ini. Faktanya, mungkin ada sekelompok kecil orang yang bereaksi negatif
terhadap MSG sehingga mengalami hal-hal tersebut. Gejala Chinese Restaurant
Syndrome amat mirip dengan gejala serangan jantung. Gejala Chineese Restaurant
Syndrome ternyata juga mirip gejala reaksi simpanmg makanan atau gejala alergi.
Ternyata alergi makanan dan hipersensitifitas makanan dapat menyebabkan gangguan
semua organ tubuh termasuk gangguan pembuluh darah, otak, dan gangguan otot dan
tulang
Mitos Terbesar
Dalam Dunia Psikologi
Mitos :
Penderita Schizophrenia memiliki Kepribadian Ganda
FAKTA : Dalam sebuah survey, 77% mahasiswa
psikologi percaya kalau penderita schizophrenia adalah pemilik kepribadian
ganda. Fim Me, Myself, and Irene yang diperankan Jim Carrey juga
mengeksploitasi mitos ini. Ia didiagnosa menderita schizophrenia, padahal pada
kenyataannya ia menderita kepribadian ganda. Pada kenyataannya, dua penyakit
ini sangat berbeda. Penderita MPD memiliki dua atau lebih kepribadian dalam
dirinya dalam satu waktu. Dan banyak ahli psikologi yang ragu kalau penyakit
seperti ini benar-benar ada. Schizophrenia sebaliknya, memiliki fungsi
psikologi yang terpisah-pisah, khususnya emosi dan berpikir. Bagi orang normal,
apa yang kita rasakan dan pikirkan sekarang akan berhubungan erat dengan apa
yang kita rasakan dan pikirkan beberapa saat lagi. Tapi bagi penderita
Schizophrenia, pikiran dan emosi tersebut dapat berubah begitu cepat dan
ekstrim. Kepribadiannya tetap sama, hanya saja emosi dan pikirannya yang tidak
terprediksi. Akibatnya orang skizophrenia justru memiliki resiko rendah
melakukan bunuh diri, mengalami depresi, ketakutan, penyalahgunaan narkoba,
pengangguran dan tuna wisma. Wajar saja, bila sekarang ia merasa begitu sedih
beberapa saat lagi ia menjadi sangat senang. Bagi orang normal, sekarang ia
merasa begitu sedih, beberapa saat lagi mungkin ia akan bunuh diri atau depresi.
Seperti kata Irving Gottesman, “penyalahgunaan istilah schizophrenia dalam
merujuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat, pasar saham atau ketidak
sesuaian sesuatu dengan harapan seseorang tidaklah sama dengan masalah
kesehatan umum dan penderitaan dengan penyakit paling sulit dipahami dari
pikiran manusia ini.”
Mitos : Bulan Purnama Menyebabkan
Kegilaan dan Kejahatan
FAKTA : Mitos ini sudah sangat purba. Ia berasal
dari masa saat manusia belum memiliki lampu listrik. Akibatnya orang senang
saat malam hari terang oleh purnama. Mereka lebih aktif daripada malam biasa
yang gelap. Sekarang hal tersebut sudah tidak teramati lagi, karena setiap
rumah memiliki listrik dan tidak terlalu banyak orang terlalu memperhatikan
bulan. Legenda dari Yunani Kuno dan Abad Pertengahan mengatakan adanya manusia
serigala, vampire, dan monster menyeramkan saat bulan purnama. Tapi beberapa
pihak mengklaim kalau kebiasaan ini tertanam secara tidak sadar pada diri
manusia. Tahun 1985, dua psikolog memeriksa semua bukti penelitian yang ada
mengenai pengaruh bulan, dan tidak satupun ada bukti kalau bulan berpengaruh
pada kejahatan, kecenderungan bunuh diri, masalah kejiwaan, jumlah orang yang
masuk rumah sakit jiwa atau telpon darurat. Penelitian lebih modern juga
membantah adanya hubungan antara bulan purnama dengan bunuh diri, orang yang
masuk rumah sakit jiwa, orang yang masuk UGD, dan gigitan anjing.
Mitos : Banyak Kriminal Berhasil Membela
Diri dengan Mengaku Gila
FAKTA : Setelah memberi pidato tanggal 30
maret, 1981, Presiden Ronald Reagan muncul dari hotel Washington Hilton.
Beberapa detik kemudian, enam tembakan terdengar. Satu mengenai agen rahasia,
satu polisi, satu sekretaris James Brady dan satu mengenai presiden sendiri.
Sang penembak adalah pria berusia 26 tahun bernama John Hinckley, yang jatuh
cinta dengan artis Jodie Foster dan yakin kalau dengan membunuh Presiden,
Foster akan tergugah dan jatuh cinta padanya. Tahun 1982, saksi ahli psikologi
berdebat mengenai apakah Hinckley bersalah atau tidak karena alasan gila. Akhirnya
juri memutuskan kalau Hinckley gila. Keputusan juri memicu protes publik.
Pooling ABC menunjukkan 76% rakyat tidak setuju dengan keputusan tersebut. Dan
dari sini mulailah mitos kalau dengan alasan gila, banyak penjahat yang
berhasil lolos dari penjara. Mitos ini semakin diperkuat oleh film-film action
yang menunjukkan antagonis pura-pura gila untuk menghindari hukuman. Namun
keyakinan ini sama sekali salah. Data menunjukkan kalau pengajuan alasan gila
di pengadilan berada di bawah 1%. Dan dari semua pengajuan ini, hanya 25% saja
yang diputuskan memang gila. Lebih parah lagi, orang yang dinyatakan gila di
pengadilan akan dikirim ke rumah sakit jiwa dan disana mereka menghabiskan
waktu rata-rata 3 tahun sebelum diputuskan apakah ia harus ditahan lebih lama
atau dilepaskan. Akibatnya bagi orang normal yang berhasil mengaku gila,
tinggal di rumah sakit jiwa bisa jadi hal yang lebih menyiksa dari di penjara.
Di penjara ia punya waktu yang jelas untuk bebas dan tidak perlu berpura-pura,
di rumah sakit jiwa tidak.
Mitos : Kita Hanya Menggunakan 10% Otak
Kita
FAKTA : Otak bekerja secara totalitas
sehingga tidak ada bagian otak yang tidak bekerja bagi orang yang normal. Mitos
ini berasal dari psikolog William James satu abad yang lalu. Saat itu ia
menulis kalau ia meragukan kalau rata-rata manusia mencapai sekitar 10% potensi
intelektualnya. Dalam sebuah studi, saat ditanya “Sekitar berapa persen
kekuatan otak potensial manusia yang menurut kamu dipakai sebagian besar
orang?, ” sepertiga mahasiswa psikologi menjawab 10%. Dalam waktu lama, para
motivator “berpikir positif” memperbesar mitos ini menjadi seolah sebuah fakta.
Sebagai contoh, dalam buku How to be Twice as Smart, Scott Witt menulis “Jika
kamu seperti orang kebanyakan, berarti kamu hanya memakai sepuluh persen
kekuatan otakmu.” Selain itu terdapat juga daerah korteks diam yang menurut
para ahli masa lalu tidak memiliki fungsi namun sekarang telah terbukti
berperan penting untuk bahasa dan berpikir abstrak dan diganti namanya menjadi
korteks asosiasi. Masyarakat awam juga mengambil pernyataan ilmuan kalau mereka
belum mengetahui dengan pasti fungsi dari 90% bagian otak, lalu dijadikan
seolah fakta bahwa 90% ini berarti tidak berfungsi. Akhirnya ada juga yang
mengklaim kalau Albert Einstein yang bilang bahwa kecerdasannya hanya berasal
dari 10% bagian otaknya. Walau begitu, tidak ada bukti kalau Einstein pernah
mengatakan demikian.
Mitos : Lebih Baik Marah daripada
Ditahan
FAKTA : Dalam sebuah survey, 66% mahasiswa
percaya kalau lebih baik membiarkan marah itu lepas (katharsis) ketimbang
menahannya, karena dapat mengganggu kesehatan. Film Anger Management tahun 2003
juga menyebarkan keyakinan ini dengan menyarankan seorang tokoh memukul bantal
atau tas sebagai penyaluran kemarahan. Bahkan ada juga psikolog yang menyuruh
kliennya berteriak atau melemparkan bola ke dinding saat mereka marah.
Sayangnya, keyakinan ini sama sekali tidak didukung bukti ilmiah apapun kalau
hal tersebut memang dapat meredakan agresi. Malahan hal tersebut justru akan
meningkatkan agresi. Lebih jauh lagi, bermain sepakbola juga dapat meningkatkan
agresivitas baik pemain maupun suporter.
Mitos : Penyebab utama masalah kejiwaan adalah Kepercayaan Diri yang Rendah
FAKTA : Mitos ini juga dimunculkan oleh
para motivator berpikir positif. Sebuah buku, Self-Esteem Games, memuat 300
aktivitas untuk membantu anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, seperti
mengulang-ulang afirmasi positif yang menekankan keunikan mereka. Walau
demikian, penelitian menunjukkan kalau kepercayaan diri tidak berhubungan kuat
dengan kesehatan mental yang lemah. Dalam penelitian komprehensif oleh
Roy Baumeister et al yang meninjau lebih dari 15 ribu studi mengenai
kepercayaan diri ke segala jenis variabel psikologi. Mereka menemukan kalau
kepercayaan diri kecil sekali hubungannya dengan kesuksesan hubungan antar
manusia, dan tidak berhubungan dengan pasti pada penyalahgunaan obat-obatan.
Lebih jauh, mereka menemukan kalau kepercayaan diri berhubungan positif dengan
prestasi di sekolah, tapi hubungan interaktif ini lebih condong pada prestasi
di sekolah. Artinya, pengaruh prestasi sekolah dalam meningkatkan kepercayaan
diri lebih kuat daripada pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi di
sekolah. Fakta yang paling mengesankan adalah kepercayaan diri yang rendah tidak
perlu dan tidak cukup untuk menyebabkan depresi.
Mitos : Ingatan Manusia bekerja Seperti
Kamera Video
FAKTA : Sudah jelas hal ini adalah mitos.
Terlalu sering anda atau orang lain disekitar anda lupa akan sesuatu. Tapi 36%
orang percaya kalau otak dapat merekam pengalaman secara sempurna layaknya
kamera video. Hal ini disebabkan terutama kalau seseorang lupa, ia mungkin
tidak sadar kalau ia lupa. Pikirannya menjadi kreatif dan menambal ingatan yang
hilang tersebut dengan ingatan lain yang entah dari peristiwa apa yang masih ia
ingat. Ini menunjukkan kalau sifat ingatan bukanlah reproduktif (menyalin apa
yang kita alami) tapi bersifat rekonstruktif (menambal ingatan). Para ilmuan
bahkan mampu membuat subjek penelitiannya percaya sepenuh hatinya kalau sebuah
kejadian fiktif yang dibuat ilmuan, benar-benar terjadi.
Mitos : Hipnotis adalah Kondisi Khusus
yang berbeda dari kondisi sadar
FAKTA : Keyakinan ini muncul dari film dan
dunia hiburan. Tapi penelitian menunjukkan orang yang dihipnotis dapat menolak
dan bahkan menentang sugesti penghipnotis terutama dalam melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan prinsipnya seperti menyakiti orang yang mereka tidak sukai.
Orang yang terhipnotis sepenuhnya dalam kondisi sadar. Pindai otak juga tidak
menunjukkan adanya pola khusus di otak orang yang dihipnotis. Para ilmuan mampu
membuat orang melakukan apa yang dilakukan oleh orang yang dihipnotis tanpa
melakukan hipnotis. Dengan kata lain, hipnotis semata merupakan sebuah prosedur
diantara banyak prosedur untuk meningkatkan respon seseorang pada sugesti.
Mitos : Alat Pendeteksi Kebohongan
(Poligraf) adalah Alat yang Akurat
FAKTA : Poligraf ditemukan tahun 1920an oleh
psikologi William Moulton Marston. Alat ini pada dasarnya alat pengukur tekanan
darah sistolik, karena ia percaya kalau saat orang berbohong, tekanan darah
sistoliknya meningkat. Mesin ini kemudian disempurnakan dengan menambahkan
pengukuran konduktansi kulit dan pernapasan. Selain hal ini belum tentu
berhubungan, grafik poligraf yang dihasilkan sulit untuk dianalisa hingga
sekarang. Ambil contoh, orang yang jujur tapi berkeringat banyak, dapat disalah
sangka sedang berbohong. Belum lagi tidak adanya bukti kalau efek Pinokio
(reaksi emosi atau fisiologi yang hanya terjadi saat seseorang berbohong) itu
ada. Satu-satunya yang bisa ditunjukkan poligraf saat seseorang memakainya
adalah bukti bahwa orang tersebut tegang atau tidak. Dengan kata lain, poligraf
bukanlah alat pendeteksi kebohongan tapi alat pendeteksi ketegangan. Bagi para
penjahat berdarah dingin dan psikopat, mereka dapat lolos dengan mudah lewat
alat deteksi kebohongan ini. Dan sudah banyak orang yang tidak bersalah dihukum
gara-gara mesin poligraf.
Mitos : Dua Hal yang Berlawanan Saling
Tarik Menarik
FAKTA : Maksud dari mitos ini adalah, dua
orang yang memiliki hal yang bertentangan, dapat tertarik satu sama lain. Hal
yang bertentangan ini bisa saja kepribadian, keyakinan dan penampilan. Film
banyak mengeksploitasi ini. Cinta antara Putri dan Si Buruk Rupa, Cinta antara
Ateis dan Pendeta, Percintaan antara jenderal jahat dan peri baik hati. Hal ini
diperkuat lagi oleh pendapat Harville Hendrix, Ph.D. kalau hanya mereka yang
berlawanan yang dapat saling tertarik. Sebaliknya, penelitian membuktikan
Hendrix sepenuhnya salah. Lusinan bukti menunjukkan orang yang sama sifatnya
lah yang lebih mungkin berpasangan. Kutu buku dengan kutu buku, anak punk
dengan anak emo, anggota grop facebook dengan anggota grup yang sama, dsb. Jauh
lebih banyak orang yang tertarik dengan sesama sifat daripada yang berlawanan
sifat. Survey juga menunjukkan kalau kesamaan sifat ini penting bagi
keharmonisan keluarga. Gampangnya seperti ini, semakin sesuai pendapat seorang
tokoh politik dengan pendapat kita, semakin besar kemungkinan kalau kita
menyukai tokoh tersebut.
Mitos : Penderita Schizophrenia memiliki Kepribadian
Ganda
FAKTA : Dalam sebuah survey, 77% mahasiswa
psikologi percaya kalau penderita schizophrenia adalah pemilik kepribadian
ganda. Fim Me, Myself, and Irene yang diperankan Jim Carrey juga
mengeksploitasi mitos ini. Ia didiagnosa menderita schizophrenia, padahal pada
kenyataannya ia menderita kepribadian ganda. Pada kenyataannya, dua penyakit
ini sangat berbeda. Penderita MPD memiliki dua atau lebih kepribadian dalam
dirinya dalam satu waktu. Dan banyak ahli psikologi yang ragu kalau penyakit
seperti ini benar-benar ada. Schizophrenia sebaliknya, memiliki fungsi
psikologi yang terpisah-pisah, khususnya emosi dan berpikir. Bagi orang normal,
apa yang kita rasakan dan pikirkan sekarang akan berhubungan erat dengan apa
yang kita rasakan dan pikirkan beberapa saat lagi. Tapi bagi penderita
Schizophrenia, pikiran dan emosi tersebut dapat berubah begitu cepat dan
ekstrim. Kepribadiannya tetap sama, hanya saja emosi dan pikirannya yang tidak
terprediksi. Akibatnya orang skizophrenia justru memiliki resiko rendah
melakukan bunuh diri, mengalami depresi, ketakutan, penyalahgunaan narkoba,
pengangguran dan tuna wisma. Wajar saja, bila sekarang ia merasa begitu sedih
beberapa saat lagi ia menjadi sangat senang. Bagi orang normal, sekarang ia
merasa begitu sedih, beberapa saat lagi mungkin ia akan bunuh diri atau
depresi. Seperti kata Irving Gottesman, “penyalahgunaan istilah schizophrenia
dalam merujuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat, pasar saham atau ketidak
sesuaian sesuatu dengan harapan seseorang tidaklah sama dengan masalah
kesehatan umum dan penderitaan dengan penyakit paling sulit dipahami dari
pikiran manusia ini.”
Mitos : Bulan Purnama Menyebabkan
Kegilaan dan Kejahatan
FAKTA : Mitos ini sudah sangat purba. Ia
berasal dari masa saat manusia belum memiliki lampu listrik. Akibatnya orang
senang saat malam hari terang oleh purnama. Mereka lebih aktif daripada malam
biasa yang gelap. Sekarang hal tersebut sudah tidak teramati lagi, karena
setiap rumah memiliki listrik dan tidak terlalu banyak orang terlalu
memperhatikan bulan. Legenda dari Yunani Kuno dan Abad Pertengahan mengatakan
adanya manusia serigala, vampire, dan monster menyeramkan saat bulan purnama.
Tapi beberapa pihak mengklaim kalau kebiasaan ini tertanam secara tidak sadar
pada diri manusia. Tahun 1985, dua psikolog memeriksa semua bukti penelitian
yang ada mengenai pengaruh bulan, dan tidak satupun ada bukti kalau bulan
berpengaruh pada kejahatan, kecenderungan bunuh diri, masalah kejiwaan, jumlah
orang yang masuk rumah sakit jiwa atau telpon darurat. Penelitian lebih modern
juga membantah adanya hubungan antara bulan purnama dengan bunuh diri, orang
yang masuk rumah sakit jiwa, orang yang masuk UGD, dan gigitan anjing.
Mitos : Banyak Kriminal Berhasil
Membela Diri dengan Mengaku Gila
FAKTA : Setelah memberi pidato tanggal 30
maret, 1981, Presiden Ronald Reagan muncul dari hotel Washington Hilton.
Beberapa detik kemudian, enam tembakan terdengar. Satu mengenai agen rahasia,
satu polisi, satu sekretaris James Brady dan satu mengenai presiden sendiri.
Sang penembak adalah pria berusia 26 tahun bernama John Hinckley, yang jatuh
cinta dengan artis Jodie Foster dan yakin kalau dengan membunuh Presiden,
Foster akan tergugah dan jatuh cinta padanya. Tahun 1982, saksi ahli psikologi
berdebat mengenai apakah Hinckley bersalah atau tidak karena alasan gila.
Akhirnya juri memutuskan kalau Hinckley gila. Keputusan juri memicu protes
publik. Pooling ABC menunjukkan 76% rakyat tidak setuju dengan keputusan
tersebut. Dan dari sini mulailah mitos kalau dengan alasan gila, banyak
penjahat yang berhasil lolos dari penjara. Mitos ini semakin diperkuat oleh
film-film action yang menunjukkan antagonis pura-pura gila untuk menghindari
hukuman. Namun keyakinan ini sama sekali salah. Data menunjukkan kalau
pengajuan alasan gila di pengadilan berada di bawah 1%. Dan dari semua
pengajuan ini, hanya 25% saja yang diputuskan memang gila. Lebih parah lagi,
orang yang dinyatakan gila di pengadilan akan dikirim ke rumah sakit jiwa dan
disana mereka menghabiskan waktu rata-rata 3 tahun sebelum diputuskan apakah ia
harus ditahan lebih lama atau dilepaskan. Akibatnya bagi orang normal yang
berhasil mengaku gila, tinggal di rumah sakit jiwa bisa jadi hal yang lebih
menyiksa dari di penjara. Di penjara ia punya waktu yang jelas untuk bebas dan
tidak perlu berpura-pura, di rumah sakit jiwa tidak.
Mitos : Kita Hanya Menggunakan 10% Otak
Kita
FAKTA : Otak bekerja secara totalitas
sehingga tidak ada bagian otak yang tidak bekerja bagi orang yang normal. Mitos
ini berasal dari psikolog William James satu abad yang lalu. Saat itu ia
menulis kalau ia meragukan kalau rata-rata manusia mencapai sekitar 10% potensi
intelektualnya. Dalam sebuah studi, saat ditanya “Sekitar berapa persen
kekuatan otak potensial manusia yang menurut kamu dipakai sebagian besar
orang?, ” sepertiga mahasiswa psikologi menjawab 10%. Dalam waktu lama, para
motivator “berpikir positif” memperbesar mitos ini menjadi seolah sebuah fakta.
Sebagai contoh, dalam buku How to be Twice as Smart, Scott Witt menulis “Jika
kamu seperti orang kebanyakan, berarti kamu hanya memakai sepuluh persen
kekuatan otakmu.” Selain itu terdapat juga daerah korteks diam yang menurut
para ahli masa lalu tidak memiliki fungsi namun sekarang telah terbukti
berperan penting untuk bahasa dan berpikir abstrak dan diganti namanya menjadi
korteks asosiasi. Masyarakat awam juga mengambil pernyataan ilmuan kalau mereka
belum mengetahui dengan pasti fungsi dari 90% bagian otak, lalu dijadikan
seolah fakta bahwa 90% ini berarti tidak berfungsi. Akhirnya ada juga yang
mengklaim kalau Albert Einstein yang bilang bahwa kecerdasannya hanya berasal
dari 10% bagian otaknya. Walau begitu, tidak ada bukti kalau Einstein pernah
mengatakan demikian.
Mitos : Lebih Baik Marah daripada
Ditahan
FAKTA : Dalam sebuah survey, 66% mahasiswa
percaya kalau lebih baik membiarkan marah itu lepas (katharsis) ketimbang
menahannya, karena dapat mengganggu kesehatan. Film Anger Management tahun 2003
juga menyebarkan keyakinan ini dengan menyarankan seorang tokoh memukul bantal
atau tas sebagai penyaluran kemarahan. Bahkan ada juga psikolog yang menyuruh
kliennya berteriak atau melemparkan bola ke dinding saat mereka marah.
Sayangnya, keyakinan ini sama sekali tidak didukung bukti ilmiah apapun kalau
hal tersebut memang dapat meredakan agresi. Malahan hal tersebut justru akan
meningkatkan agresi. Lebih jauh lagi, bermain sepakbola juga dapat meningkatkan
agresivitas baik pemain maupun suporter.
Mitos : Penyebab utama masalah
kejiwaan adalah Kepercayaan Diri yang Rendah
FAKTA : Mitos ini juga dimunculkan oleh
para motivator berpikir positif. Sebuah buku, Self-Esteem Games, memuat 300
aktivitas untuk membantu anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, seperti mengulang-ulang
afirmasi positif yang menekankan keunikan mereka. Walau demikian, penelitian
menunjukkan kalau kepercayaan diri tidak berhubungan kuat dengan kesehatan
mental yang lemah. Dalam penelitian komprehensif oleh Roy Baumeister et
al yang meninjau lebih dari 15 ribu studi mengenai kepercayaan diri ke segala
jenis variabel psikologi. Mereka menemukan kalau kepercayaan diri kecil sekali
hubungannya dengan kesuksesan hubungan antar manusia, dan tidak berhubungan
dengan pasti pada penyalahgunaan obat-obatan. Lebih jauh, mereka menemukan
kalau kepercayaan diri berhubungan positif dengan prestasi di sekolah, tapi
hubungan interaktif ini lebih condong pada prestasi di sekolah. Artinya,
pengaruh prestasi sekolah dalam meningkatkan kepercayaan diri lebih kuat daripada
pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi di sekolah. Fakta yang paling
mengesankan adalah kepercayaan diri yang rendah tidak perlu dan tidak cukup
untuk menyebabkan depresi.
Mitos : Ingatan Manusia bekerja Seperti
Kamera Video
FAKTA : Sudah jelas hal ini adalah mitos.
Terlalu sering anda atau orang lain disekitar anda lupa akan sesuatu. Tapi 36%
orang percaya kalau otak dapat merekam pengalaman secara sempurna layaknya
kamera video. Hal ini disebabkan terutama kalau seseorang lupa, ia mungkin tidak
sadar kalau ia lupa. Pikirannya menjadi kreatif dan menambal ingatan yang
hilang tersebut dengan ingatan lain yang entah dari peristiwa apa yang masih ia
ingat. Ini menunjukkan kalau sifat ingatan bukanlah reproduktif (menyalin apa
yang kita alami) tapi bersifat rekonstruktif (menambal ingatan). Para ilmuan
bahkan mampu membuat subjek penelitiannya percaya sepenuh hatinya kalau sebuah
kejadian fiktif yang dibuat ilmuan, benar-benar terjadi.
Mitos : Hipnotis adalah Kondisi Khusus
yang berbeda dari kondisi sadar
FAKTA : Keyakinan ini muncul dari film dan
dunia hiburan. Tapi penelitian menunjukkan orang yang dihipnotis dapat menolak
dan bahkan menentang sugesti penghipnotis terutama dalam melakukan hal-hal yang
berlawanan dengan prinsipnya seperti menyakiti orang yang mereka tidak sukai.
Orang yang terhipnotis sepenuhnya dalam kondisi sadar. Pindai otak juga tidak
menunjukkan adanya pola khusus di otak orang yang dihipnotis. Para ilmuan mampu
membuat orang melakukan apa yang dilakukan oleh orang yang dihipnotis tanpa
melakukan hipnotis. Dengan kata lain, hipnotis semata merupakan sebuah prosedur
diantara banyak prosedur untuk meningkatkan respon seseorang pada sugesti.
Mitos : Alat Pendeteksi Kebohongan
(Poligraf) adalah Alat yang Akurat
FAKTA : Poligraf ditemukan tahun 1920an oleh
psikologi William Moulton Marston. Alat ini pada dasarnya alat pengukur tekanan
darah sistolik, karena ia percaya kalau saat orang berbohong, tekanan darah
sistoliknya meningkat. Mesin ini kemudian disempurnakan dengan menambahkan pengukuran
konduktansi kulit dan pernapasan. Selain hal ini belum tentu berhubungan,
grafik poligraf yang dihasilkan sulit untuk dianalisa hingga sekarang. Ambil
contoh, orang yang jujur tapi berkeringat banyak, dapat disalah sangka sedang
berbohong. Belum lagi tidak adanya bukti kalau efek Pinokio (reaksi emosi atau
fisiologi yang hanya terjadi saat seseorang berbohong) itu ada. Satu-satunya
yang bisa ditunjukkan poligraf saat seseorang memakainya adalah bukti bahwa
orang tersebut tegang atau tidak. Dengan kata lain, poligraf bukanlah alat
pendeteksi kebohongan tapi alat pendeteksi ketegangan. Bagi para penjahat
berdarah dingin dan psikopat, mereka dapat lolos dengan mudah lewat alat
deteksi kebohongan ini. Dan sudah banyak orang yang tidak bersalah dihukum gara-gara
mesin poligraf.
Mitos : Dua Hal yang Berlawanan Saling Tarik Menarik
FAKTA : Maksud dari mitos ini adalah, dua
orang yang memiliki hal yang bertentangan, dapat tertarik satu sama lain. Hal
yang bertentangan ini bisa saja kepribadian, keyakinan dan penampilan. Film
banyak mengeksploitasi ini. Cinta antara Putri dan Si Buruk Rupa, Cinta antara
Ateis dan Pendeta, Percintaan antara jenderal jahat dan peri baik hati. Hal ini
diperkuat lagi oleh pendapat Harville Hendrix, Ph.D. kalau hanya mereka yang berlawanan
yang dapat saling tertarik. Sebaliknya, penelitian membuktikan Hendrix
sepenuhnya salah. Lusinan bukti menunjukkan orang yang sama sifatnya lah yang
lebih mungkin berpasangan. Kutu buku dengan kutu buku, anak punk dengan anak
emo, anggota grop facebook dengan anggota grup yang sama, dsb. Jauh lebih
banyak orang yang tertarik dengan sesama sifat daripada yang berlawanan sifat.
Survey juga menunjukkan kalau kesamaan sifat ini penting bagi keharmonisan
keluarga. Gampangnya seperti ini, semakin sesuai pendapat seorang tokoh politik
dengan pendapat kita, semakin besar kemungkinan kalau kita menyukai tokoh
tersebut.
Sumber :
1. Faktailmiah.com
2. Scott O. Lilienfeld, Steven Jay Lynn, John Ruscio, dan Barry L. Beyerstein.50 Great Myths of Popular Psychology: Shattering Widespread Misconceptions About Human Nature. Wiley-Blackwell, 2009.
1. Faktailmiah.com
2. Scott O. Lilienfeld, Steven Jay Lynn, John Ruscio, dan Barry L. Beyerstein.50 Great Myths of Popular Psychology: Shattering Widespread Misconceptions About Human Nature. Wiley-Blackwell, 2009.