Padahal lupa bisa dialami setiap manusia tanpa batasan
usia, namun tidak semua lupa yang dialami seseorang lansia merupakan gejala
dari kepikunan.
Mengapa lupa sering terjadi dengan bertambahnya usia,
terutama pada lansia?
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan fungsi organ secara umum seiring
dengan meningkatnya usia, termasuk sel otak yang menurun jumlah dan fungsinya.
Hal tersebut diakibatkan berbagai kondisi yang kompleks , seperti : faktor
genetik dan lingkungan yang berpengaruh pada kemampuan adaptasi individual
terhadap perubahan sistem biologik sesuai usia.
Otak Manusia
Otak manusia terdiri dari dua sisi kanan dan kiri, yang
masing-masing terdiri dari 4 bagian yang mempunyai fungsi masing-masing, namun
terintegrasi dalam menopang kehidupan manusia. Usia 70 th berat otak berkurang
150 - 200 gr dibanding usia 20 th. Hal tersebut diakibatkan kematian sel otak
karena proses penuaan, terutama pada daerah otak yang memantau, fungsi daya
ingat (memori) dan fungsi eksekutif . Fungsi otak sisi kanan lebih cepat
menurun dibandingkan otak sisi kiri.
Kemampuan intelegensi manusia bukan ditentukan jumlah sel
otak tetapi oleh jaringan antar sel, seperti dikemukakan oleh beberapa peneliti
: Jika otak dirangsang pada usia berapa,
akan terjadi pertumbuhan cabang-cabang sel. Terbentuk jaringan antar sel yang
bertambah banyak, sehingga fungsi otak tetap terjaga dengan baik. M
elakukan berbagai aktivitas merupakan stimulan yang baik
untuk mencegah turunnya fungsi otak. Jika rangsangan itu diberikan secara
terus-menerus dan terarah, intelegensi manusia bisa terus berkembang hingga
usia 80-90 tahun.
Gejala seperti proses berpikir menjadi lamban, kurang
menggunakan strategi memori yang tepat , kesulitan memusatkan perhatian, mudah
beralih pada hal yang kurang penting, merupakan hal seseorang menjadi pelupa.
Untuk itu perlu lebih banyak waktu untuk belajar hal baru, serta perlu lebih
banyak isyarat atau bantuan untuk mengingat kembali apa yang telah diingat
Pikun
Apakah definisi pikun, bisa disebut juga kemunduran
fungsi luhur bersifat global/menyeluruh yang didapat setelah lahir, akibat
suatu penyakit organik di otak. Ini mengakibatkan gangguan fungsi sosial dan
pekerjaan, akan memberat kondisinya bila tidak dilakukan pengelolaan
(pengobatan).
Pikun inilah yang sering kita kenal dengan istilah
demensia.
Fungsi luhur adalah fungsi yang menghubungkan struktur
otak dengan perilaku manusia, sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungannya.
Secara garis besar meliputi lima fungsi, yaitu : fungsi bahasa, fungsi atensi
(perhatian), fungsi daya ingat, fungsi visuospasial (orientasi ruang) dan
fungsi eksekutif (perencanaan,
pengorgani sasian dan pelaksanaan). Sesuai dengan definisi tersebut di atas,
gangguan daya ingat / lupa pada penderita pikun akan nampak lebih berat
dibandingkan lupa yang terjadi sesuai usia. Pikun selalu disertai dengan
gangguan fungsi luhur yang lain.
Demensia harus menjadi perhatian kita semua mengingat
usia harapan hidup di Indonesia menjadi lebih tinggi, akan meningkatkan jumlah
populasi lansia. Akan makin banyak problematika kesehatan yang kita hadapi,
termasuk salah satunya adalah demensia, yang secara statistik meningkat angka
kejadiannya seiring bertambahnya usia.
Penyebab demensia, lebih dari 50% kasus adalah penyakit
Alzheimer yang sulit atau bahkan tidak dapat disembuhkan. Urutan kedua adalah
demensia vaskular (15-20%) yang
disebabkan penyakit pembuluh darah otak, antara lain stroke yang dapat
disembuhkan, atau paling tidak diupayakan tidak menjadi lebih berat gejala
demensianya. Yaitu dengan cara mengendalikan faktor risiko penyebab strokenya,
antara lain : hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, merokok, kadar
lemak tubuh yang tinggi dll
Gejala Pikun :
- Gangguan fungsi luhur:
meliputi fungsi-fungsi: memori (daya ingat), berbahasa, berpikir,
berperilaku, orientasi, konsentrasi, berwawasan / pengertian, menilai diri
sendiri .
- Perubahan perilaku : apatis, cemas, depresi,
halunisasi, melihat sesuatu tetapi tanpa realita / delusi ,senang berlebihan
tanpa alasan /eforia , perilaku yang menyimpang , gelisah, mudah marah.
- Mundurnya kegiatan sehari-hari : kemampuan mengatur
keuangan ; menyesuaikan waktu ; mengatur waktu untuk hobi dan hubungan sosial,
berpergian (mengendarai mobil pribadi maupun menggunakan kendaraan umum).
10 tanda utama
demensia Alzheimerís
- Lupa dalam hal dimana menaruh barang
- Kehilangan daya ingat yang semakin berat dari hari ke
hari
- Permasalahan berbahasa
- Kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
- Disorientasi waktu dan tempat
- Kurang/penurunan perhatian
- Permasalahan dalam berpikir abstrak
- Perubahan perilaku atau mood
- Perubahan ciri kepribadian
- Kehilangan inisiatif
Kepikunan memberi dampak tidak hanya pada pasien namun
juga pada keluarga, antara lain : beban keluarga secara moral dan material,
kualitas hidup pasien menurun dan stress yang berkepanjangan baik bagi pasien
maupun keluarga. Oleh karenanya sedapat mungkin menghindari kepikunan jauh
lebih baik daripada mengobati.
Pencegahan
- Kontrol kesehatan secara teratur, terutama bila sudah
ada faktor risiko antara lain: stroke, hipertensi, diabetes melitus, penyakit
jantung dll
- Mengatur pola / menu makanan seimbang
- Olah raga teratur
- Hindari stress
- Pergunakan otak
- Datang ke dokter, begitu ada tanda dini dari demensia
(pikun)
Sebagai penutup, pikun merupakan penyakit dan dapat
diatasi, menghindari kepikunan jauh lebih baik, yaitu dengan cara :
1. Peliharalah otak Anda sebaik mungkin seperti anda
memelihara organ-organ tubuh yang lain.
2. Latihlah setiap saat, kapan dan dimana saja.
3. Menjadilah tua dan tetap berguna bagi diri sendiri
maupun orang lain.
4. Mensyukuri apa yang telah Anda capai melalui otak Anda
karena itu semua merupakan karunia Tuhan yang tak ternilai harganya.
Tips Agar Tidak Cepat
Pikun Atau Sering Lupa
Tips agar tidak cepat pikun atau
sering lupa-daya ingat yang kuat merupakan hal penting untuk dimiliki setiap
orang. Tetapi bagi sebagian orang ada yang sering lupa dalam mengingat sesuatu
hal dalam hidupnya, masalah daya ingat ini sering terjadi pada usia senja dan
bahkan tidak menutup kemungkinan usia muda juga dapat mengalami masalah seperti
ini. Hal ini dikarenakan daya ingat seseorang semakin bertambah usia, maka
semakin menurunnya daya ingat seseorang. Untuk itu, pada kesempatan kali ini saya
akan memberikan tips agar tidak cepat pikun atau sering lupa.
1.
Untuk mencegah atau
meningkatkan daya ingat, kita mesti rutin melakukan senam otak. Cara mlakukan
senam otak sangatlah mudah, kita coba untuk mengingat kembali masa lalu seperti
beberapa nama teman dekat sewaktu sekolah, menyebutkan beberapa judul lagu yang
kita sukai dan lain-lain. Cara ini sangatlah ampuh dalam melatih daya ingat
seseorang, sehingga jika ita rutin melatih dengan cara senam otak maka daya
ingat kita akan terjaga dan terhindar dari pikun.
2.
Lain itu juga kita
dapat mngkonsumsi jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi untuk otak kita
seperti buah bit, buah bluberry, buah pisang, brokoli, dan bawang marah. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga daya ingat, karena mengandung nutrisi
yang baik untuk otak kita terutama bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.
3.
Cara lain untuk
menjaga daya ingan atau mencegah pikun, anda dapat minum air putih secara rutin
dan teratur sebanyak 6-8 gelas perhari. Hal ini dikarenakan, meminum air putih
yang cukup sangat bermanfaat dalam membantu organ-organ dalam tubuh berfungsi
dengan baik.
4.
Istirahat yang cukup
juga merupakan cara alami untuk menjaga daya ingat, karena dengan tidur yang
cukup apat berfungsi untuk mengembalikan fungsi otak secara optimal. Sehingga
pada saat bagun tidur, otak akan kembali segar dapat bekerja dengan maksimal.
Tetapi jika dipaksakan akan berakibat buruk untuk kerja otak, sehingga dapat
menimbulkan sering pusing dan daya ingat pun akan cepat menurun.
5.
Tips lain agar tidak
cepat pikun, anda mesti merilekskan otak anda dengan cara melakukan aktivitas
yang anda sukai seperti liburan bersama keluarga, memancing, olahraga dan
aktivitas lainnya yang tidak memberatkan otak anda. Untuk itu, jika anda
mengalami stress dengan pekerjaan maka bebaskan pikiran anda sejenak untuk
mengembalikan fungsi otak agar tidak mengalami kelelahan.
6.
Cara terakhir, anda
dapat melakukan olahraga asah otak seperti bermain catur dan permainan asah
otak lainnya yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak anda.
Karena jika otak kita jarang kita gunakan untuk berfikir, maka otak akan sulit
untuk mengingat sesuatu.
Ayo Senam Otak Biar Tak Cepat Pikun
Tak hanya bagi para manula, kebiasaan lupa kini kerap
menjadi keluhan kaum muda. Lupa merupakan salah satu tanda adanya penurunan
fungsi otak. Kondisi ini bisa menjadi indikasi Anda sedang stres atau gangguan
kesehatan lain.
Dr. Richard Restak, ahli syaraf menyatakan, dalam
perjalanan lebih dari 25 tahun penelitian klinis yang dilakukan, ia telah
menemukan cara efektif untuk meningkatkan kekuatan otak. Berikut 10 aktivitas
yang bisa meningkatkan memori Anda.
1. Mempelajari satu kata baru sehari
Biasakan belajar mengingat kata, bahkan satu kata baru setiap
hari. Jika cara ini terus dilakukan, dalam setahun Anda bisa mengingat 350 kata
pertahun, atau 3000 kata per dekade. Ini sangat baik untuk melatih daya ingat.
Karena pada umumnya, kosakata fungsional orang dewasa rata-rata hanya sekitar
10.000 kata.
Menurut para ilmuawan, dengan belajar kata-kata, Anda
telah melibatkan otak pusat bahasa, lobus frontal dan sirkuit memori. Dan, cara
ini seperti aerobik untuk otak Anda.
2. Bermain video game
Ketika digunakan secara bijak, video game dapat
meningkatkan kepekaan indera, membuat Anda Anda lebih cepat tanggap, dan
merespon lebih cepat.
3. Menghargai seni
Musik meningkatkan kemampuan bahasa dan verbal dan
pelatihan musik instrumental meningkatkan kekuatan otak. Memainkan alat musik
juga meningkatkan kecekatan jari dan mampu meningkatkan umur panjang.
4. Menjaga berat badan ideal
Sangat penting untuk menjaga berat badan ideal Anda.
Pasalnya, obesitas bisa menurunkan kemampuan fungsional seseorang, seperti
kecerdasan, ketajaman mental, kognitif fleksibilitas dan konsentrasi.
5. Berjalan
Berjalan satu mil setiap hari akan mengurangi risiko
mengalami demensia sebesar 50 persen. Tapi, jika Anda tidak punya waktu, jalan
cepat 45 menit secara rutin tiga kali seminggu akan mencegah banyak perubahan otak
yang terkait dengan penuaan.
6. Menantang diri
Penelitian baru menunjukkan bahwa selalu menyajikan otak
Anda dengan tantangan mental yang baru seperti teka-teki silang, atau mengingat
daftar belanjaan ke dalam memori. Cara ini diyakini mampu meningkatkan
kecerdasan Anda.
7. Konsumsi kenari dan blueberry dalam diet harian Anda
Kenari mengandung omega-3 asam lemak bersama dengan
sejumlah bahan kimia lainnya yang berfungsi sebagai antioksidan kuat untuk
memblokir tindakan-tindakan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel otak.
Blueberry juga bermanfaat meningkatkan sirkuit otak.
8. Terus belajar
Cari topik yang menarik dan selalu belajar dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan. Ini akan meningkatkan memori jangka panjang dan
meningkatkan penyimpanan cadangan kognitif. Cara ini bisa jadi investasi Anda
agar memiliki ingatan kuat meski usia telah lanjut.
9. Beristirahat.
Meluangkan waktu untuk beristirahat selama 20 menit tidur
siang akan meningkatkan memori Anda. Tidur siang juga memperbaiki suasana hati,
memulihkan konsentrasi dan fokus, dan meningkatkan kreativitas.
10. Bermain
Permainan menyusun balok bisa meningkatkan keterampilan
jari tangan. Permainan ini telah terbukti dapat meningkatkan kelincahan baik
mental dan fisik. Selain itu, bermain sulap juga bisa merangsang sebagian besar
jaringan otak yang kompleks dan melatih proses gerakan visual.
Hindari Pikun Dengan MindWeb
“Aku sudah tua, sudah pikun!”
Paradigma ini begitu kuatnya melekat pada
banyak orang.Hal ini begitu diyakininya, sehingga kepikunan itupun menjadi
kenyataan.
Dan seringkali hal itu muncul terlalu awal
(premature). Pada usia berapa orang disebut tua? Pada usia berapa orang
“berhak” untuk pikun? Loh, kok pikun dijadikan hak?Herannya, banyak orang yang
dengan bangganya mengatakan bahwa dirinya sudah tua.Apakah ini untuk
menunjukkan bahwa dia sudah lebih bijaksana, lebih pantas disegani?Apakah sikap
itu bertujuan untuk memperoleh hak untuk tidak bekerja lagi?“Hak” untuk pikun?
Bahwa kondisi fisik seseorang akan semakin
menurun sejalan dengan bertambahnya usia itu wajar. Tapi kesalahan yang banyak
dibuat orang adalah mereka
mempercepat proses kepikunannya, yang seringkali dilakukannya tanpa sadar,
melalui keyakinan yang keliru. Ada hal hal yang bisa kita lakukan agar proses
‘menjadi pikun’ bisa diperlambat.
Orang memberikan pembenaran bahwa tua itu identik dengan pikun.Maka
terjadilah seperti itu.
Apa yang terjadi sesungguhnya adalah:
* Banyak orang tua yang tidak melakukan aktifitas fisik
maupun mental.Setelah pensiun, mereka cuma diam saja dirumah, menikmati
hari tuanya, sambil jadi MC (momong cucu).
* Mereka merasa sudah tidak perlu lagi
banyak berpikir, atau bekerja.Akibatnya, sel sel otaknya (neuron), semakin
banyak yang “meninggal”, dan regenerasi sel sel otaknya tidak
terpicu.Maka fungsi otaknyapun melemah.
* Hal ini diperparah lagi dengan adanya
keyakinan, sugesti bahwa kepikunan itu normal saja buat kaum manula. Maka,
terjadilah seperti apa yang dipikirkannya: pikun! “You are what you think”,
kata orang. Kalau mereka berpikir bahwa dirinya itu pikun, maka pikiran itu
akan menjadi kepercayaannya. Selanjutnya kepercayaan itu akan menjadi
kenyataan. Maka pikunpun menjelang.
Pada kenyataannya memang banyak orang yang
tua, termasuk yang sebetulnya tidak terlalu tua, menjadi pikun.Hal ini dianggap
sebagai suatu kewajaran.Dan pendapat ini berubah menjadi sugesti diri.Padahal,
banyak juga orangtua yang tidak pikun.Contohnya, bapak mertua saya yang sudah
berusia 87 tahun, masih aktif beraktifitas, memperbaiki dan membangun
rumah.Pikirannya masih jernih, pendengaran dan matanya masih berfungsi dengan
baik (beliausudah operasi katarak).Belum terlihat gejala gejala
kepikunan. Sejak muda beliau sangat aktif bekerja dan pekerjaannya sebagai ahli
listrik dan bangunan melibatkan proses rutin berpikir. Aktifitas otaknya yang
selalu aktif membuat pikirannya masih segar sampai sekarang.
Kesegaran otak dipengaruhi oleh aktifitas
otak sejak muda. Namun, bagi mereka yang sudah cukup tua, tidak perlu menyesali
apa yang sudah berlalu. Aktifitas bisa dimulai bahkan sesudah pensiun. Kita
tidak bisa mengindari hukum alam dengan menurunnya kondisi fisik yang sejalan
dengan usia. Tapi, sayangnya banyak orang yang malah mempercepat proses
penurunan fisik dan mentalnya, baik disengaja maupun tidak, dengan menganut
keyakinan yang keliru:”Karena saya sudah tua, maka wajarlah kalau kondisi
fisik dan pikiran saya semakin lemah”. Kiranya akan jauh lebih baik kalau
kita berusaha memperlambat proses penurunan fungsi fisik dan mental dengan
melakukan banyak aktifitas setiap harinya dengan berolahraga (dari jogging,
renang, bersepeda sampai main futsal) dan melatih otak (dari mengisi
teka teki silang, Sudoku, berdiskusi, sampai dengan memikirkan pemecahan
masalah/ problem solving)
Banyak orang yang sangat gandrung memakai
obat awet muda.Istilah kerennya “anti aging”. Walau usia sudah lanjut, mereka
masih tampak segar dan lebih muda dari usianya. Dalam hal penampilan fisiknya,
obat obatan itu kabarnya bisa membantu supaya orang tampak tetap muda.Itu dari
sisi fisiknya.Lalu, bagaimana dengan sisi mentalnya?Mungkin ada juga obat
obatan yang membuat otak tetap aktif, tapi sebaiknya diperhatikan juga efek
sampingnya. Terlalu banyak minum obat, terutama pada usia lanjut, dikuatirkan
akan merusak ginjal kita. (Ada juga sih obat obatan yang diklaim tidak
mempengaruhi fungsi ginjal). Nah, biarpun dari luar seseorang tampak awet
muda, tapi kalau onderdil didalamnya sudah kropos, apa lagi nikmatnya hidup
ini.
Satu cara ampuh untuk menghindari
kepikunan adalah dengan berpikir
interkoneksi ala MindWeb.
Tidak perlu berpikir tentang diagram yang njlimet tapi cukup dengan Mini-MindWeb, yang berupa jejaring pikiran yang
sederhana, yang terdiri dari dua hal atau beberapa hal saja.
Contohnya: Kalau kita melihat sebuah
mobil, lihatlah salah satu komponennya misalnya, ban. Bahannya terbuat dari
apa? Karet.Karet berasal darimana? Tentunya dari pohon karet melalui penyadapan
(tidak termasuk penyadapan telpon oleh KPK…he ..he)). Kalau mau
dilanjutkan lagi, barang lain apa lagi yang terbuat dari karet? Permen karet,
gelang karet, dan itu tuh, alat untuk kontrasepsi, kondom (tidak termasuk
kondominium tentunya….;-)).
Contoh lainnya, ketika lagi minum kopi
dipagi hari.Biasanya orang hanya nyruput kopi sambil menyantap kue atau
gorengan. Bisa dicoba untuk mulai mengaktifkan pikiran, misalnya dengan
berpikir, apa kebaikan dan keburukan kopi. Kandungan kafein membuat orang tidak
mengantuk, kandungan antioksidan nya mengurangi radikal bebas penyubur
kanker.Besoknya dicari lagi hubungan lainnya, misalnya, jenis jenis kopi,
seterusnya kebun kopi, kopi luwak, sampai ke hal hal yang menyimpang namun
masih ada hubungannya seperti fotokopi, nyontek (meng-kopi jawaban).
Masih ada lagi cara lain untuk
memperlambat proses kepikunan, yaitu dengan mencari
pengalaman pengalaman baru, ilmu pengetahuan baru, teori baru, tapi tidak
termasuk istri baru tentunya. Otak kita akan merekam semua hal hal
baru itu, yang akan memperkaya
koleksi informasi didalam
memori jangka panjang. Melihat apa yang sudah kita ketahui dari perspektif yang berbeda, juga
akan membuat otak kita tetap aktif dan mengurangi kepikunan.
Apa yang kita lakukan diatas adalah cara
yang sangat mudah dan menyenangkan. Ini akan membentuk pola MindWeb didalam
pikiran kita, yang sekaligus mengaktifkan sel sel otak. Pola yang terbentuk
akan membuatcloning (membuat
kembarannya) pola pola sejenis lainnya. Hal hal yang sudah terinterkoneksi
tadi akan mudah diingat kembali, hanya dengan mengacu ke salah satu hal
tersebut. Dan ini bisa dilakukan tanpa
mikir lagi.Bawah sadar kita
yang luar biasalah yang “bekerja” untuk kita.
Semoga dengan cara itu kaum manula mampu
menjauhkan diri dari kepikunan…….
Post
Power Syndrome. Hal lain yang memicu kepikunan adalah kondisi
psikologis. Misalnya, masalah yang dihadapi oleh para pejabat yang sebelumnya
memiliki posisi tinggi dengan kekuasaan yang besar.Ketika pensiun mereka merasa
sangat kehilangan, kehilangan posisi, kehilangan kekuasaan, kehilangan respek
dari bawahannya.Dia merasa depresi, merasa tercampakkan. Hal ini sering disebut
sebagai post power syndrome
(PPS). Dampak dari PPS ini tergantung dari mindset orang itu sebelum
pensiun. Bila dia menyadari beberapa tahun sebelumnya bahwa cepat atau lambat
setiap orang akan sampai waktunya untuk pensiun dan menerima hal ini sebagai
kenyataan yang harus dihadapi, maka dampak yang dialaminya akan semakin ringan.
Sayangnya tidak sedikit orang yang memiliki posisi bagus, bergaya sombong demi
menjaga prestisenya (bukan prestasinya), supaya orang segan dan takut
padanya, supaya dihormati.Hidupnya penuh dengan kepurapuraan.Kondisi ini
memperparah dampak PPS nya.
Orang yang mengalami post power syndrome,
seringkali menyesali diri dan tidak melakukan aktifitas lagi, seakan ada
dorongan didalam dirinya untuk mogok. Hal ini justru memperparah kondisi fisik
dan mentalnya.Dia perlu bangkit lagi. Tidak
ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, yang ada hanyalah kata terlambat
untuk mengakhirinya.
Teori lama mengatakan bahwa sel sel otak
manusia itu tidak berubah sejak kelahirannya sampai kematiannya.Namun, menurut
para ahli, telah ditemui kenyataan bahwa sel sel otak didalam hippocampus (bagian otak yang berkaitan
dengan belajar dan mengingat), melakukan regenerasi. Sel sel baru akan
muncul, sejalan dengan aktifitas mental manusia. Kalau manusia tidak
mengaktifkan otaknya, maka mereka akan kehilangan neuron. Istilah yang popular
tentang neuron ini: “You use it, or lose it!”. Pakai, atau Anda akan kehilangannya.
Jadi, otak kita itu diberikan oleh Tuhan dimaksudkan untuk dipakai berpikir, bukan untuk
diparkir……
Ada lagi faktor lain yang bisa merusak
neuron didalam hippocampus, yaitu stress,
yang memicu hormone tertentu. Dengan menghindari stress, kita bisa
mennyelamatkan sel sel otak. Tapi semua orang mengalami apa yang dinamakan
stress, bukan? Benar, tapi tidak semua orang mampu mengelola stress agar
dampaknya bisa diminimalisir.Dengan mengubah paradigm saja, sebenarnya stress
bisa dikurangi.
Penyakit Alzheimer (PA) atau pikun dimulai dengan
penurunan kemampuan otak seperti pemikiran, daya ingat, dan penggunaan bahasa.
Meskipun penelitian berjalan secara kontinu namun penyebab pikun yang
sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Penyakit ini biasanya mulai sesudah umur 60 tahun dengan
resiko meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Penyakit ini merupakan bagian
dari Demensia. Lima puluh sampai 60% demensia adalah penyakit Alzheimer. Pada
penderita dijumpai kelainan fungsi intelek yang bersifat menetap yakni adanya
gangguan paling sedikit 3 dari 5 komponen fungsi saraf yaitu berbahasa,
mengingat, melihat, emosi dan memahami.
Penyebab
Penyakit ini merupakan penyakit degenerasi saraf yang
secara epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia
kurang 58 tahun dan usia lebih dari 58 tahun (96%).
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak
tiga kali dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan
hidup wanita lebih lama dibandingkan laki-laki.
Ada beberapa faktor pencetus yang dicurigai sebagai
penyebab, seperti (1) Faktor genetik:
Beberapa peneliti mengungkapkan 50% kasus diturunkan
melalui gen autosomal dominan. Individu keturunan garis pertama pada keluarga
penderita mempunyai resiko menderita demensia, enam kali
lebih besar dibandingkan kelompok kontrol normal. (2)
Faktor infeksi, Ada penelitian yang menyatakan pada keluarga penderita
ditemukan antibodi reaktif. Diperkirakan terdapat infeksi virus yang
menyebabkan infeksi menahun pada susunan saraf pusat identik dengan penyakit
Creutzfeldt-Jacob dan kuru yang diduga berkaitan dengan
penyakit Alzheimer. (3) Faktor lingkungan, antara lain aluminium, silicon,
mercury, zinc. (4) Faktor imunologis. (5) Faktor trauma: Adanya hubungan
penyakit Alzheimer dengan trauma kepala, dihubungkan dengan petinju yang
menderita demensia, dimana pada otopsinya ditemukan
banyak serabut neurofibrillary. (6) Faktor neurotransmitter (enzim), perubahan
neurotransmitter pada jaringan otak penderita Alzheimer mempunyai peranan yang sangat penting.
Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan E belum
mempunyai efek yang menguntungkan. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang
perkembangannya lambat. Mulai dengan masalah daya ingat yang
berakhir dengan kerusakan saraf. Perjalanan penyakit dan
bagaimana kecepatannya akan berbeda dari orang per orang. Rata-rata pasien
dapat hidup 8-10 tahun setelah diagnosa walaupun ada yang mampu sampai 20 tahunan.
Tindakan Pencegahan
Delapan tindakan pikun. (1) Berikan selalu tantangan
hidup. Perangsangan yang terus menerus merupakan kunci membangun dan
mempertahankan sel saraf, mengurangi kehilangan ingatan ataupun Alzheimer.
Carilah pekerjaan yang menarik, dibayar atau sukarela, punya hobi, aktif dalam
kehidupan sosial, belajar musik atau bahasa asing, program computer. Kedua, dosis
kecil aspirin. (3) Supplemen vitamins C dan E. (4) Dosis harian asam folat dan
vitamin B. (5) Gunakan bumbu masak tradisional: Jahe, Turmeric, dan cabe merah.
(6) Lemak omega-3s, (salmon, sardines). (7) Buah dan sayur segar dalam makanan.
Dan kedelapam, gunakan minyak nabati tidak jenuh (minyak bunga matahari,
jagung). (H Azwar Agoes, DAFK, SpFK (K)).
Apakah Anda memiliki seorang kakek atau nenek ataupun
orang yang sudah tua lainnya yang mungkin sering lupa akan sesuatu? Misalnya
saja lupa menaruh kunci di mana, lupa apakah sudah makan atau belum? Pastinya
Anda pernah melihat ataupun mungkin memiliki keluarga yang sering lupa ini.
Kemudian apakah orang yang sering lupa ini bisa dikategorikan pikun? Sebenarnya
pernahkah Anda bertanya dalam diri sendiri, sebenarnya apa itu pikun? Apa saja
penyebabnya? Apakah dapat disembuhkan? Tentunya ini merupakan pertanyaan yang
sering dipertanyakan, jadi untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bahas
lebih dalam. Pikun yang dalam bahasa kedokteran berarti demensia bukanlah
merupakan suatu proses yang normal dari penuaan. Pikun dapat dialami oleh siapa
saja, baik pria maupun wanita serta, baik muda ataupun tua walaupun usia tua
memang lebih rentan mengalaminya. Di dunia ini banyak sekali pasien yang
menderita pikun. Pada tahun 2005, peneliti melaporkan 24,3 juta orang di
seluruh dunia hidup dengan pikun. Pada tahun 2010 sekitar 35,6 juta orang
menderita ini, yang diperkirakan pada tahun 2030 jumlah ini akan meningkat 2x
lipat. Apa saja penyebab pikun? 50-60% disebabkan oleh penyakit Alzheimer
Penyakit yang menyebabkan kerusakan dari sel-sel saraf di otak seperti
Alzheimer, Parkinson dan Huntington Penyakit yang berefek pada pembuluh darah
seperti stroke Reaksi racun seperti alkohol yang berlebihan ataupun penggunaan
obat Kekurangan nutrisi seperti vitamin B12 dan defisiensi folat Infeksi yang
menyerang otak dan tulang belakang Akumulasi cairan pada otak Cedera pada
kepala Penyakit lain daripada otak seperti ginjal, hati dan paru-paru yang
dapat mengarah ke demensia.
Apa sajakah gejala pikun? Umumnya gejala yang pertama
muncul adalah hilangnya ingatan, tetapi yang menjadi masalah di sini adalah,
umumnya orang yang pikun tersebut tidak menyadarinya, justru yang menyadarinya
adalah keluarga dan teman-teman. Dengan berkembangnya gejala demensia ini maka:
Anda akan semakin kesulitan untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan
perencanaan, seperti membuat sebuah daftar belanjaan dan pergi berbelanja. Anda
mungkin akan kesulitan menggunakan dan mengerti kata-kata. Anda mungkin dapat tersesat
di tempat yang seharusnya Anda kenal dengan baik. Jika sakit semakin
berkembang, orang dengan pikun dapat dapat tertindak secara berbeda. Mereka
dapat ketakutan dan menyerang orang lain, bertindak juga seperti anak kecil.
Mereka juga tidak dapat berhenti menggosok gigi dan mandi.
Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang pikun atau
tidak? Cara pasti mengetahui apakah seseorang pikun atau tidak adalah dengan
otopsi setelah pasien meninggal, tetapi hal ini sama sekali tidak membantu
dokter untuk mengobati pasien. Padahal, semakin awal pasien diketahuin
mengalami pikun (demensia) maka semakin awal terapi untuk mengobati gejalanya,
terutama untuk pasien dengan Alzheimer atau demensia yang berkembang secara
progresif, maka diagnosis awal mengijinkan mereka untuk merencanakan untuk masa
depan selagi mereka dapat membantu untuk membuat keputusan. Beberapa cara untuk
mengetahuinya adalah: Riwayat pasien Dokter sering memulai pemeriksaan mereka
untuk pasien yang dicurigai pikun (demensia) dengan menanyakan pertanyaan
mengenai masa lalu pasien. Misalkan bagaimana dan sejak kapan gejala tersebut
berkembang serta bagaimana kondisi medis dia selama ini. Dokter juga sering
mengevaluasi kondisi emosi pasien walaupun pasien dengan pikun sering tidak
sadar ataupun menyangkal adanya penyakit pada dirinya. Anggota keluarga juga
menyangkal penyakit tersebut. Oleh karena itu, butuh beberapa langkah untuk
mengkonfirmasi ataupun menyingkirkan diagnosis pikun (demensia). Pemeriksaan
fisik Pemeriksaan fisik dapat membantu menyingkirkan penyebab pikun yang dapat
diobati dan mengidentifikasi tanda-tanda stroke dan kelainan lain yang dapat
menyebabkan pikun. Dokter juga harus mengidentifikasi tanda-tanda penyakit lain
seperti penyakit jantung ataupun gagal ginjal. Pemeriksaan neurologis Dokter
akan melakukan pemeriksaan neurologis, fungsi sensorik, refleks untuk
mengidentifikasi konsidisi pasien, seperti kekuatan otot ataupun stroke. Tes
kognitif Dokter sering menggunakan suatu metode tes khusus untuk mendiagnosis
pikun (demensia) yang dinamakan MMSE (Mini Mental State Examination) untuk
mengetahui fungsi kognitif otak yang dicurigai demensia. Tes ini terdiri dari
orientasi, ingatan dan atensi pasien, seperti kemampuan untuk menyebut barang,
mengikuti kata-kata dan mengikuti perintah nulis dan menyalin gambar. CT scan
dan MRI otak Dokter menggunakan scan untuk mengetahui adanya stroke, tumor dan
masalah lain yang menyebabkan demensia. Tes laboratorium Dokter menggunakan tes
laboratorium lain untuk membantu diagnosis demensia atau menyingkirkan kondisi
lain seperti gagal ginjal yang dapat berpengaruh pada gejala.
Apakah pikun dapat disembuhkan? Pikun (demensia) sendiri
bukanlah merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang
disebabkan oleh penyakit yang lain. Apakah pikun dapat disembuhkan atau tidak,
kembali lagi pada penyebab pikun, tidak semua penyebab dari pikun tersebut
dapat disembuhkan. Jadi sebelum mengobati pikun, maka konsultasikan ke dokter
agak dapat diketahui penyebabnya dan dilakukan pengobatan. Berikut ada 5 langkah
untuk menghadapi pikun (demensia): Menentukan penyebab pikun Ini merupakan bagian terpenting karena dokter
harus menentukan secara jelas apa penyebab dari pikun tersebut. Penyakit
Alzheimer merupakan penyebab demensia paling sering, tetapi dapat juga juga
disebabkan oleh stroke, tumor otak, cedera kepala, kekurangan nutrisi dan
penggunaan alkohol. Beberapa pikun yang dapat disembuhkan seperti pikun yang
disebabkan oleh metabolisme yang tidak seimbang, infeksi, kurangnya asupan
makanan, penggunaan alkohol, dan juga efek samping dari beberapa obat. Jadi
yang paling penting adalah mengetahui terlebih dahulu penyakit yang menyebabkan
pikun, jika sudah ditemukan melalui pemeriksaan baru dilanjutkan ke terapinya.
Obat-obatan Penggunaan obat-obatan dapat memperlambat kemajuan penyakit yang
menyebabkan pikun. Beberapa obat dapat digunakan untuk pasien dengan Alzheimer,
yang dapat meningkatkan ingatan dan melambatkan kemajuan penyakit tersebut.
Gejala perilaku dapat diterapi dengan obat antidepresan ataupun obat lain yang
dapat digunakan pada penyakit gangguan tidur. Obat-obatan yang sangat
bergantung pada tipe penyakit yang menyebabkan pikun, oleh karena itu
konsultasikanlah ke dokter Anda sebelum memakan obat-obatan tersebut. Carilah
perawat Anda yang cocok ””Untuk beberapa kasus pikun yang penyebabnya tidak
dapat disembuhkan, carilah seseorang yang dapat merawat Anda. Pada banyak
kasus, anggota keluarga dapat memberikan pelayan pada Anda di rumah dengan
pelatihan dan persiapan. Terkadang Anda tetap membutuhkan Anda membutuhkan
perawat yang profesional untuk mengurus Anda jika ada kasus-kasus medis yang
berat. Orang yang merawat di sini tidak hanya merawat pasien saja, tapi juga
memberikan perhatian, interaksi pada orang yang dirawat, agak orang tersebut
tidak merasa ditinggalkan dan tetap merasa dekat dengan orang lain. Perhatikan
keuangan dan pengambilan keputusan Kebanyakan kasus pikun disebabkan penyakit
yang tidak dapat disembuhkan. Terkadang banyak membutuhkan biaya perawatan dan
keputusan-keputusan medis yang kadang kala membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Rundingkan dengan keluarga Anda dan hubungi pengacara untuk mendiskusikannya
dengan Anda. Pastikan rumah Anda aman dan nyaman Jika Anda menderita pikun,
Anda dan perawat Anda harus membuat tempat tinggal Anda aman dan senyaman
mungkin. Lingkungan yang tepat dapat membuat aktivitas menjadi lebih mudah ,
pastikan Anda dapat masuk dan keluar beberapa area penting di rumah Anda
seperti kamar mandi. Persiapkan tempat keluar darurat yang aman dan periksalah kunci,
pastikan agar kunci dapat terbuka dengan mudah jika Anda perlu untuk keluar
rumah segera. Pastikan juga telepon dapat mudah difungsikan dan dapat langsung
menghubungi nomor-nomor yang penting.
Bagaimana mencegah agar tidak pikun? Meskipun belum
dibuktikan dalam penelitian medis lebih lanjut, tetapi tidak ada salahnya jika
Anda hidup sehat dan menjalankan tips-tips berikut ini: Jagalah pikiran Anda
tetap aktif. Kegiatan seperti bermain
alat musik, membaca, menulis, menggambar diyakini dapat meningkatkan kemampuan
Anda untuk menangani atau mengkompensasi perubahan yang berhubungan dengan
demensia. Turunkan kadar kolesterol Anda. Endapan yang terjadi di otak orang
dengan kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab demensia vaskular (pikun
yang disebabkan oleh gangguan dalam pembuluh darah). Jadi menurunkan kadar
kolesterol Anda dapat membantu mencegah kondisi ini. Kendalikan diabetes.
Menjaga agar tekanan darah pada tingkat normal Pertahankan pola makan yang
sehat Semoga informasi di atas dapat berguna bagi Anda dan teruslah hidup
sehat. Salam sehat.
Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan
sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.
Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima
persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima
tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan
orang tua, namun sejarah membuktikan bahwa penyakit pertama yang dikenal pasti
menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua
berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat
ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer.
Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal
tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di
negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah. Sedangkan
di Indonesia diperkirakan terdapat sedikitnya 1 juta penderita Alzheimer di
tahun 2013.
Pada tahap awal perkembangan Alzheimer, penurunan
faktor-faktor risiko vaskular dapat menyulitkan diagnosis sindrom ini, namun
mengurangi kecepatan perkembangan demensia.
Alzheimer yang disertai demensia.
Hingga saat ini masih terdapat perbedaan pendapat
mengenai relasi antara Alzheimer dan demensia vaskular.
Sebagian ilmuwan beranggapan bahwa demensia vaskular
berada pada lintasan dislipidemia aterogenis, khususnya dengan LDL rantai
pendek dan jenuh, aterosklerosis karotid, tekanan darah sistolik tinggi dan
peningkatan rasio IR-UII (bahasa Inggris: plasma levels of immunoreactive);
sedangkan Alzheimer berada pada lintasan lain, yaitu hiposomatomedinemia dan
hipogonadisme.
Ilmuwan yang lain berpendapat bahwa demensia vaskular
sebagai patogen yang menyertai Alzheimer pada lintasan radang aterosklerosis,
atau bahkan mengemukakan bahwa aterosklerosis merupakan radang yang mencetuskan
hipoperfusi pada otak dan berakibat pada Alzheimer.
Alzheimer yang disertai ataksia. atau kombinasi keduanya.
Simtoma Alzheimer ditandai dengan perubahan-perubahan
yang bersifat degeneratif pada sejumlah sistem neurotransmiter, termasuk
perubahan fungsi pada sistem neural monoaminergik yang melepaskan asam
glutamat, noradrenalin, serotonin dan serangkaian sistem yang dikendalikan oleh
neurotransmiter. Perubahan degeneratif juga terjadi pada beberapa area otak
seperti lobus temporal dan lobus parietal, dan beberapa bagian di dalam korteks
frontal dan girus singulat, menyusul dengan hilangnya sel saraf dan sinapsis.
Sekretase-β dan presenilin-1 merupakan enzim yang
berfungsi untuk mengiris domain terminus-C pada molekul AAP dan melepaskan
enzim kinesin dari gugus tersebut. Apoptosis terjadi pada sel saraf yang
tertutup plak amiloid yang masih mengandung molekul terminus-C, dan tidak
terjadi jika molekul tersebut telah teriris. Hal ini disimpulkan oleh tim dari
Howard Hughes Institute yang dipimpin oleh Lawrence S. B. Goldstein, bahwa
terminus-C membawa sinyal apoptosis bagi neuron. Sinyal apoptosis juga
diekspresikan oleh proNGF yang tidak teriris, saat terikat pada pencerap
neurotrofin p75NTR, dan distimulasi hormon sortilin.
Penumpukan plak ditengarai karena induksi
apolipoprotein-E yang bertindak sebagai protein kaperon, defiensi vitamin B1
yang mengendalikan metabolisme glukosa serebral seperti O-GlkNAsilasi, dan kurangnya enzim
yang terbentuk dari senyawa tiamina seperti kompleks ketoglutarat
dehidrogenase-alfa, kompleks piruvat dehidrogenase, transketolase, O-GlcNAc
transferase, protein fosfatase 2A, dan beta-N-asetilglukosaminidase. Hal ini
berakibat pada peningkatan tekanan zalir serebrospinal, menurunnya rasio hormon
CRH, dan terpicunya simtoma hipoglisemia di dalam otak walaupun tubuh mengalami
hiperglisemia.
Selain disfungsi enzim presenilin-1 yang memicu simtoma
ataksia, masih terdapat enzim Cdk5 dan GSK3beta yang menyebabkan
hiperfosforilasi protein tau, hingga terbentuk tumpukan PHF. Hiperfosforilasi
juga menjadi penghalang terbentuknya ligasi antara protein S100beta dan tau,
dan menyebabkan distrofi neurita, meskipun kelainan metabolisme seng juga dapat
menghalangi ligasi ini.
Simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemia juga
menginduksi hiperfosforilasi protein tau, dan oligomerasi amiloid-beta yang
berakibat pada penumpukan plak amiloid. Namun meski insulin menginduksi
oligomerasi amiloid-beta, insulin juga menghambat enzim aktivitas enzim
kaspase-9 dan kaspase-3 yang juga membawa sinyal apoptosis, dan menstimulasi
sekresi Hsp70 oleh sel LAN5 untuk mengaktivasi program pertahanan sel.
Terdapat kontroversi minor dengan dugaan bahwa
hiperfosforilasi tersebut disebabkan oleh infeksi laten oleh virus campak, atau
Borrelia. Tujuh dari 10 kasus Alzheimer yang diteliti oleh McLean Hospital
Brain Bank of Harvard University, menunjukkan infeksi semacam ini.
Faktor risiko
Otak penderita Alzheimer
pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
Pengidap kencing manis
Kurang berolahraga
Tingkat kolesterol yang tinggi
Faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap
penyakit ini pada usia 50-an.
Otak normal
Gejala-gejala Demensia Alzheimer sendiri meliputi gejala
yang ringan sampai berat. Sepuluh tanda-tanda adanya Demensia Alzheimer adalah
:
Gangguan memori yang memengaruhi keterampilan pekerjaan,
seperti; lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon
atau kardus obat yang biasa dimakan, lupa mencampurkan gula dalam minuman,
garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air,
Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti;
tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri.
Kesulitan bicara dan berbahasa
Disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti; keliru
dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu membeli barang ke kedai, tidak
mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.
Kesulitan mengambil keputusan yang tepat
Kesulitan berpikir abstrak, seperti; orang yang sakit
juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan menakutkan.
Salah meletakkan barang
Perubahan mood dan perilaku, seperti; menjadi agresif,
cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah
diminatinya.
Perubahan kepribadian, seperti; seperti menjerit,
terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.
Hilangnya minat dan inisiatif
Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana
sini tanpa sebab dan pola tidur mereka juga berubah. Orang yang sakit akan
lebih banyak tidur pada waktu siang dan terbangun pada waktu malam.
Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap
penyakit ini meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia. Ini
disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat melakukan sembarang
aktivitas lain.
Pada otak penderita Alzheimer, ditemukan:
penumpukan peptida dengan panjang 42-43 AA yang disebut
amiloid-beta,[28] dikelilingi neurita distrofis. Amioid beta merupakan protein
iris dari APP (bahasa Inggris: amyloid precursor protein)
filamen PH yang menumpuk di dalam soma,
suatu lesi yang disebut badan Lewy
rasio proNGF yang tinggi. ProNGF merupakan prekursor
hormon NGF yang sering juga ditemukan memiliki rasio tinggi pada manusia
berusia lanjut
rasio protein S100-beta yang tinggi, sebuah protein yang
selalu dijumpai pada fase perkembangan neurita. Interaksi antara protein S100-beta
dan tau dianggap merupakan simulator perkembangan neurita.
tingginya rasio kemokina CCL2 yang merupakan kemotaksis
utama dari monosit.
gangguan metabolisme glukosa serebral pada area
hipokampal, dan hilangnya neurotransmiter kolinergic kortikal, dan rendahnya
laju O-GlkNAsilasi pada otak kecil. O-GlkNAsilasi adalah salah satu proses
glikosilasi modifikasi paska-translasi dari protein nukleositoplasma dengan
beta-N-asetil-glukosamina yang bergantung pada metabolisme glukosa.
Untuk pemilihan obat pikun atau obat Alzheimer yang tepat
ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Pencegahan
Mengonsumsi minyak ikan, berolahraga rutin dan mengisi
teka teki silang adalah aktivitas yang disebut-sebut bermanfaat bagi otak.
Tetapi menurut kajian terbaru, tidak ada bukti kuat bahwa semua itu dapat
mencegah penyakit Alzheimer.Sebuah panel ahli yang terdiri dari para ahli
menyimpulkan, suplemen, obat atau interaksi sosial juga belum terbukti dapat
mencegah penyakit degenerasi otak tersebut. Kelompok ahli itu mengamati puluhan
riset yang menunjukkan cara-cara untuk mencegah Alzheimer, penyakit yang
merusak otak dan tidak dapat diobati. Tetapi belum menemukan satu pun bukti
yang cukup kuat akan dampaknya bagi pencegahan.
Ada definisi yang tidak konsisten tentang penyakit
Alzheimer dan penurunan kondisi kognitif yang menyebabkannya. Para dokter juga
tidak sepenuhnya memahami bagaimana penyakit itu berkembang. Contohnya, ada
ketidaksepakatan tentang apakah plak amiloid yang ditemukan dalam otak
penderita menjadi penyebab penyakit itu atau hanya sekadar gejala. Saat ini
hanya ada sedikit obat untuk mengobati Alzheimer, tetapi efeknya hanya sementara.Serangan
penyakit Alzheimer ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap, dan
akhirnya dapat menjadi cacat mental total. Gejala awal Alzheimer adalah mudah
lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga
mengalami disorientasi waktu dan mengalami kesulitan fungsi kognitif yang
kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi.
Alzheimer berat ditandai dengan kehilangan daya ingat
yang progresif sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disorientasi tempat,
orang dan waktu, serta mengalami masalah dalam perawatan diri , seperti lupa
mengganti pakaian.Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan
tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif. Orang yang mempunyai
riwayat keluarga Alzheimer mempunyai risiko mengalaminya dan risiko tersebut
makin meningkat apabila kedua orang tua mengidap Alzheimer.
Perkembangan
Otak normal
Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois
Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini
pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak
pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui
sebelumnya.
Hasil pengamatan dari bedah, Alzheimer mendapati saraf
otak tersebut bukan saja mengerut, bahkan dipenuhi dengan sedimen protein yang
disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit neuro fibrillary.
Meskipun penyakit ini ditemukan hampir satu abad yang
lalu, ia tidak sepopuler penyakit lain, seperti sakit jantung, hipertensi,
Sindrom Pernafasen Akut Parah (SARS) dan sebagainya.
Publikasi mengenai penyakit Alzheimer masih rendah,
banyak orang tidak mengetahui penyakit ini hingga dipublikasikan secara terbuka
oleh mantan Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya
tertanggal 5 November 1994.
Pada sekitar 1950-an diperkirakan 2,5 juta penduduk dunia
mengidap penyakit ini, dan mencapai enam miliar orang pada tahun 2000. WHO
memperkirakan lebih dari satu miliar orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun
atau 10 persen penduduk dunia mengidap Alzheimer pada tahun 2003.
Peningkatan ini disebabkan dengan semakin banyak penduduk
dunia yang berusia lanjut, peningkatan masa hidup hingga umur 80 tahun bagi
wanita dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu, penjagaan kesehatan yang lebih
baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan mereka yang kawin
tetapi tidak banyak anak.
Penelitian klinis terbaru menunjukkan suplementasi dengan
asam lemak omega-3 dapat memperlambat menurunan fungsi kognitif pada penderita
alzheimer ringan.
World Alzheimer Day
World Alzheimer Day diperingati setiap tahunnya dan tahun
ini mengambil tema ‘No Time To Lose’. World Alzheimer Day merupakan suatu
kampanye tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
penyakit Alzheimer dan diagnosa dini Demensia. Asosiasi Alzheimer dunia,
Alzheimer Disease International (ADI), termasuk di dalamnya Asosiasi Azheimer
Indonesia (AAzI) menyerukan agar peringatan kali ini difokuskan pada perawatan
(care) dengan menitikberatkan peningkatan pengetahuan penyebab penyakit
Demensia maupun cara-cara mendampingi ODD. Hal tersebut sesuai dengan Piagam
Global Penyakit Alzheimer yang dideklarasikan pada saat World Alzheimer Day
yang mengungkapkan, kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap Demensia
Alzheimer mengakibatkan ketidakcukupan sumber daya untuk menghadapi krisis ini.
Semoga Bermanfaat J