Mencari Ridho Dan Hidayah Allah SWT dengan penuh semangat Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sabtu, 08 Juni 2013

Tenggorokan

Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas kerongkongan dan tabung udara (trakea).
Tenggorokan terbagi lagi menjadi:
- nasofaring (bagian atas)
- orofaring (bagian tengah)
- hipofaring (bagian bawah.

     Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan dan tempat jalannya udara ke paru-paru.
Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah kerongkongan lalu ditelan.

Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga hidung bagian belakang.
Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi.
Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan akan menciut.

Pada puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi menghasilkan suara.
Jika mengendur, maka pita suara membentuk lubang berbentuk huruf V sehingga udara bisa lewat dengan bebas.
Jika mengkerut, pita suara akan bergetar, menghasilkan suara yang bisa dirubah oleh lidah, hidung dan mulut sehingga terjadilah percakapan.

Epiglotis merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri dari kartilago dan terletak di atas serta di depan laring.
Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke dalam trakea. Berikut diulas beberapa penyakit pada tenggorokan: 

A. Laringitis
Definisi Laringitis adalah salah satu penyakit tenggorokan, dimana sesuai namanya adalah merupakan suatu kondisi medis yang melibatkan kotak suara atau laring. Maka dari itu diberi nama laringitis yang merupakan suatu kondisi dimana terjadi peradangan pada kotak suara yang terjadi karena infeksi yang berlebihan atau iritasi oleh bakteri. Kondisi medis ini bisa berlangsung akut dalam waktu singkat atau kronis yang memiliki efek secara jangka panjang. Penyebabnya ditentukan dari kedua keadaan tersebut. 

Gejala penyakit laringitis
Gejala yang terlihat dari laringitis adalah kualitas suara orang yang menderitanya. Pita suara yang merupakan salah satu dari dua pasang selaput lendiri terletak di dalam laring. Maka dari itu jika laring mengalami peradangan, maka suara akan terdistorsi dan menjadi berbeda daripada saat normal. Gejala yang terlihat antara lain adalah suara menjadi serak, ada perasaan geli pada tenggorokan, terasa sakit di tenggorokan dan tenggorokan terasa kering. Pada beberapa kasus, suara seseorang yang menderita laringitis menjadi sangat lemah dan tidak dapat didengar oleh orang lain. Orang tersebut bisa juga menderita batuk kering dan pada anak-anak bisa menderita kesulitan bernafas. Tenggorokan terasa mampet dan dorongan untuk terus membersihkan tenggorokan adalah sebuah gejala umum.

Penyebab penyakit laringitis
Penyebab laringitis tergantung pada jenis kondisinya, sehingga bisa sangat bervariasi. Penyebab akut antara lain adalah infeksi virus flu, penggunaan suara yang berlebih atau berteriak, penyakit campak, gondok dan difteri. Penyebab ini sudah terbukti bertanggung jawab atas laringitis akut. Sedangkan penyebab dari laringitis kronis antara lain adalah penyakit gastroesphageal reflux (GERD), penyalahgunaan alkohol, merokok, asap bahan kimia yang terhirup, alergen dan iritan yang lainnya. Penggunaan suara yang berlebih juga dapat memicu timbulnya laringitis kronis. Pada suatu kondisi tertentu, infeksi bakteri, jamur, kanker, infeksi parasit atau lumpuhnya pita suara dapat juga terdeteksi sebagai penyebab potensial, namun pada kasus yang sangat jarang terjadi. 

Pengobatan penyakit laringitis
Pengobatan penyakit laringitis berpusat pada sebab penyakit. Sebagian besar kasus laringitis adalah infeksi virus dan bisa terobati dengan sendirinya oleh sistem kekebalan tubuh dalam seminggu atau lebih. Pada kondisi lain, dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik, kortikosteroid dan obat refluks asam tergantung penyebab penyakit laringitis tersebut. Hal yang harus dilakukan antara lain adalah:
  1. Sebelum kita meminum obat, kita bisa melakukan perawatan diri supaya lebih nyaman. Caranya adalah dengan menghirup uap dari semangkuk air panas yang disarankan untuk penderita laringitis.
  2. Gunakan suara kita seperlunya ketika kita sedang dalam masa pemulihan dari penyakit laringitis, apalagi berteriak-teriak hingga otot leher menegang.
  3. Kita harus menjaga kadar air dalam tubuh kita dengan meminum air 1-1,5 liter setiap hari.
  4. Pada pagi hari saat tenggorokan terasa iritasi, maka kita dapat berkumur air hangat yang diberi garam dapur atau ditambahkan cengkeh dan jahe.
  5. Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol karena dapat memperburuk gejala lebih lanjut.
B. Faringitis
Penyakit Radang Tenggorokan, dalam bahasa medis disebut faringitis, adalah peradangan pada tenggorokan atau faring.
Penyakit radang tenggorokan ini menyebabkan suara serak atau kehilangan suara lengkap karena iritasi pada pita suara. Disfonia adalah istilah medis untuk gangguan vokal, yang merupakan salah satu penyebab Penyakit Radang Tenggorokan.
Penyakit Radang Tenggorokan dikategorikan sebagai Penyakit Radang Tenggorokan akut jika berlangsung kurang dari beberapa hari.
Jika berlangsung lebih dari 3 minggu dikategorikan sebagai Penyakit Radang Tenggorokan kronis. Bentuk kronis dari penyakit Penyakit Radang Tenggorokan ini kebanyakan terjadi pada usia pertengahan dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. 

Penyebab Penyakit Radang Tenggorokan
  • Infeksi virus
  • Batuk yang berlebihan, merokok, atau konsumsi alcohol
  • Alergi
  • Infeksi bakteri atau jamur
  • Penggunaan kortikosteroid inhalasi untuk pengobatan asma
  • Asam reflux disease
  • Peradangan akibat berlebihan dari pita suara
Gejala Penyakit Radang Tenggorokan
  • Batuk, yang dapat menjadi penyebab Penyakit Radang Tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, dada, atau wajah
  • Demam
  • Batuk keluar darah
  • Peningkatan produksi air liur dalam mulut
  • Kesulitan menelan
  • Suara serak
  • Kesulitan bernafas (kebanyakan pada anak-anak)
  • Kesulitan makan
  • Kering, sakit tenggorokan
  • Sensasi pembengkakan di daerah laring
  • Dingin atau gejala seperti flu
Pengobatan Penyakit Radang Tenggorokan terbagi kepada dua bagian besar, yaitu mengobati penyebab Penyakit Radang Tenggorokan dan mengobati gejala Penyakit Radang Tenggorokan yang timbul.
Jika Penyakit Radang Tenggorokan disebabkan oleh virus, biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5 sampai 7 hari. Jika Penyakit Radang Tenggorokan disebabkan oleh bakteri dapat diberikan antibiotik.
Jika Penyakit Radang Tenggorokan karena alergi diberikan obat antialergi. Sedangkan jika Penyakit Radang Tenggorokan disebabkan oleh bahan iritan atau udara kering, maka lingkungan seperti ini harus dihindari. Untuk meringankan gejala Penyakit Radang Tenggorokan, beberapa langkah berikut dapat dilakukan.
  1. Minum banyak air untuk melembabkan tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  2. Istirahat, dengan cara tidur dan membatasi bicara.
  3. Jika bisa, lembabkan udara atau duduk beberapa menit di kamar mandi hangat beruap.
C. Amandel
Penyakit Amandel merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Amandel berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh. Oleh sebab itu kelenjar amandel ini meradang. Peradangan pada Kelenjar amandel ini disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.

Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.

Pencegahan Penyakit Amandel adalah :
  • Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  • Jangan minum es, sirup, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  • Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  • Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  • diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
  • Istirahat yang cukup.
Namun apabila radang amandel kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil. Apabila terjadi peradangan yang kronis disarankan untuk berkonsultasi kedokter spesialis THT untuk penanganan dan tidakan selanjutnya. 

Kanker:
 
     Meski jarang terjadi di Indonesia, kanker tenggorokan sangat perlu untuk diwaspadai. Terlebih bagi mereka yang merokok dan mengonsumsi alkohol serta mereka yang bekerja di SPBU karena seringnya menghirup segala jenis minyak seperti solar dan premium.
Kanker jenis ini faktanya tidak hanya menyerang orang-orang yang telah berumur namun juga anak-anak. Tercatat di Asia pernah ada anak umur 12 tahun yang menderita kanker tenggorokan.
Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang berkembang di area tenggorokan, larynx (kotak suara), dan tonsil. Bagaimana gejalanya?
Kanker tenggorokan memiliki gejala yang samar dan mencakup hal-hal yang cenderung kurang serius sehingga penderitanya mengabaikan tkita-tkita tersebut.
Ketika batuk Kita mengeluarkan darah atau ketika mengalami sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh hingga dua minggu lamanya, waspadalah dan segera kunjungi dokter.
Gejala-gejala kanker tenggorokan yang lain adalah Kita akan mengeluarkan bunyi melengking saat bernafas, susah untuk menelan selama periode yang panjang, sakit pada bagian telinga, turunnya berat badan secara drastis, serta adanya benjolan di sekitar area leher.
Sebagian besar orang menganggap sakit saat menelan yang berkepanjangan adalah hal yang wajar sehingga mereka tidak melakukan tindakan apapun. Di lain pihak, meski tidak kanker tenggorokan disebabkan merokok dan alkohol, alangkah baiknya bagi Kita yang merokok dan peminum alkohol untuk memeriksakan diri secara rutin. Semakin cepat penyakit kanker ditemukan dalam tubuh Kita maka semakin besar peluang untuk disembuhkan.
Jika telah ditemukan kanker pada tenggorokan secara positif, maka dokter akan menyarankan beberapa metode penyembuhan yang umum digunakan. Pilihan pengobatan yang tepat sangat bergantung dari tempat tumbuhnya kanker dan level stadium kanker. Penyembuhan dapat berupa:
  • Terapi radiasi
    Menggunakan partikel berenergi tinggi seperti X-ray untuk menyampaikan radiasi ke sel yang tumbuh dengan ganas. Ketika radiasi ini berhasil maka sel-sel yang ganas tersebut akan mati. Terapi radiasi adalah metode pengobatan penyakit kanker yang paling baik untuk kanker tenggorokan stadium awal.
  • Pembedahan
    Ada beberapa jenis pembedahan yang penerapannya sangat tergantung dari lokasi tumbuhnya sel kanker dan stadium kanker. Pada stadium awal, pembedahan akan dilakukan dengan endoskopi yakni memasukkan suatu alat ke dalam tenggorokan sehingga bagian-bagian yang terkena kanker bisa dibedah atau dipotong. Untuk stadium lanjut, misalnya kanker tenggorokan pada pita suara, tidak ada jalan lain selain mengambil keseluruhan atau sebagian dari pita suara. Tetapi dokter akan berusaha untuk mempertahankan agar penderita kanker tetap bisa berbicara dan bersuara.
  • Kemoterapi
    Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh agar sel-sel kanker mati. Pada banyak kasus, kemoterapi kemudian dikombinasikan dengan terapi radiasi. Karena setelah mendapat kemoterapi biasanya sel-sel kanker akan sangat sensitif terhadap radiasi.
  • Terapi obat yang ditargetkan
    Untuk kasus kanker tenggorokan, obat yang digunakan sebagai terapi adalah Cetuximab. Biasanya penderita kanker tenggorokan mengombinasikan obat ini dengan kemoterapi dan terapi radiasi.
Kanker tenggorokan memang tak sepopuler kanker payudara atau darah namun Kita tetap harus waspada terhadap gejalanya. Terlebih Kita yang merokok dan minum minuman beralkohol. Karena tenggorokan adalah aset manusia yang berharga sebagai bagian dari sistem pencernaan dan produksi suara. Semoga bermanfaat :).